SATU ADAT TIGA AGAMA
DINAMIKA TOLERANSI AGAMA DAN BUDAYA MASYARAKAT SUKU TENGGER NGADAS
DOI:
https://doi.org/10.55981/jmb.2022.1560Keywords:
Keywords: tolerance, Tengger, Ngadas, Islam, custom.Abstract
This article discusses the dynamics of tolerance of the Tenggerese people in Ngadas Malang, East Java, especially those carried out by the Muslim Tenggerese group. The author uses the theory of tolerance based on the critical paradigm to unravel and analyze the practice of tolerance among the Tenggerese. The influence of Islamization and the government's religious politics had changed the face of the Tenggerese in Ngadas to be more heterogeneous: “one custom, three religions”, and a “golden triangle” relationship exists between Islam, Buddhism, and Hinduism. In the midst of their heterogeneity, the Muslim Tenggerese still maintain a culture of tolerance, both religious tolerance related to their response to the religious diversity, and cultural one, related to the response to the cultural traditions and local wisdom. Both run dynamically, along with the social changes due to the process of the "Islamization" on the one hand and "Tenggerization" on the other. In general, the interaction of the Tengger Muslim community reflects "co-existential tolerance". However, coexistence in the context of cultural tolerance is not more stable than the religious one.
Downloads
References
Abdullah, A, dkk. (2009) Metodologi Penelitian Agama: Pendekatan Multidisipliner. UIN: Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga.
Agregasi BBC Indonesia (2018). “Toleransi Suku Tengger di Kaki Gunung Bromo Patut Diacungi Jempol” dalam Toleransi Suku Tengger di Kaki Gunung Bromo Patut Diacungi Jempol : Okezone News, diakses pada 08/01/2022 pukul 17.07.
Ardiansyah, F. (2020). “Belajar Merawat Kebhinekaan dari ‘Desa Atas Awan’ Ngadas: Potret Toleransi dari Lereng Bromo-Semeru”, dalam https://jatim.idntimes.com/news/jatim/ardiansyah-fajar/belajar-merawat-kebhinnekaan-dari-desa-atas-awan-ngadas/1, diakses pada 08/01/2022 pukul 14.37.
Azra, Azyumardi (2015). “Toleransi Agama untuk Persatuan Negara-Bangsa Indonesia” (LIPI Sarwono Memorial Lecture). LIPI Press.
Burhani, A.N. (2010). Muhammadiyah Jawa. Jakarta: Al-Wasat Publishing.
Burhani, A.N. (2017). “Geerz’s Trichotomy of Abangan, Santri, and Priyayi: Controversy and Continuity”. Journal of Indonesian Islam. Vol. 11. No. 02. 2017,329-349.
Forst, R. (2013). Toleration in Conflict: Past and Present. Cambridge: Cambridge University Press.
Geertz, C. (2014). Agama Jawa: Abangan, Santri, Priyayi dalam Kebudayaan Jawa. Depok: Komunitas Bambu.
Halimatusa’diah (2020) “Menyama Braya, Tradisi Ngejot, dan Tat Twam Asi: Modal Sukses Menciptakan Kerukunan Umat Beragama di Bali” dalam Dilema Minoritas di Indonesia: Ragam, Dinamika, dan Kontrovers. Jakarta: Gramedia.
Haryanto, J.T. (2014). “Kearifan Lokal Pendukung Kerukunan Beragama Pada Komunitas Tengger Malang Jatim (Local Wisdom Supporting Religious Harmony in Tengger Community, Malang, East Java, Indonesia)”. Jurnal Analisa Vol. 21 No. 02 Desember 2014, 201-213
Hasyim, M.F., Channa AW, L. Mufid, M. (2020). “The Walagara Marriage Ritual: The Negotiation between Islamic Law and Custom in Tengger. JOURNAL OF INDONESIAN ISLAM. Volume 14, Number 01, June 2020, 139-162.
Hisyam, M. & Setyabudi, M.N.P. (ed.) (2021). Globalisasi dan Transformasi Sosial Budaya. Jakarta: Kompas.
Hefner, R. (1999). Geger Tengger: Perubahan Sosial dan Perkelahian Politik. Yogyakarta: LKiS.
Hefner, R (1983). “Ritual and Cultural Reproduction in non-Islamic Java”, American Ethnologist, Vol. 10, No. 4 (Nov., 1983), pp. 665-683.
Maksum, A. (2015). “Politik Identitas Masyarakat Tengger Dalam Mempertahankan Sistem kebudayaan dari Hegemoni Islam dan Kekuasaan”. Jurnal el Harakah Vol.17 No.1 Tahun 2015, 18-35.
NewMalangPos (2021). “Toleransi Beragama. Warga Muslim Bantu Pengamanan dan Penutupan Jalan Untuk Umat Hindu Tengger Bromo Nyepi” dalam https://newmalangpos.id/toleransi-beragama-warga-muslim-bantu-pengamanan-dan-penutupan-jalan-untuk-umat-hindu-tengger-bromo-nyepi diakses 10/01/2022 pukul 00.38.
Qurtuby, S. Al & Kholiludin, T. (ed.) (2020). Agama dan Budaya Nusantara Pasca Islamisasi. Semarang: Elsa.
Rohman, N.N. (2018). “Berdampingan dengan Leluhur di Masa Depan: Historisitas, Lanskap, dan Artikulasi Identitas Masyarakat Tengger Senduro”. Masyarakat Indonesia: Majalah Ilmu-Ilmu Sosial di Indonesia. Vol. 44. No. 2. 2019, 76-87.
Saat, N. & Burhani, A.N. (ed.) (2020). The New Santri: Challenges to Traditional Religious Authority in Indonesia. Singapore: ISEAS.
Sandjaya, R. (2018). “Belajar Toleransi dari Suku Tengger” dalam https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/07/19/belajar-toleransi-dari-suku-tengger diakses 10/01/2022 pukul 00.15
Setyabudi, M.N.P. (2020). “Konsep dan Matra Konsepsi Toleransi dalam Pemikiran Rainer Forst”. Jurnal Filsafat Indonesia, Vol 3 No 3 Tahun 2020, 81-94.
Setyabudi, M.N.P. (2020). “Penguatan Toleransi bagi Pemajuan Budaya Keagamaan: Studi Atas Praktik Toleransi Agama di Puja Mandala Bali”. HARMONI. Vol. 19. No. 2, 2020, 274-296.
Setyabudi, M.N.P. dkk. (2021). Harmoni dalam Keragaman: Jejak Budaya Toleransi di Manado, Bali, dan Bekasi. Jakarta: Pustaka Obor.
Sila, M.A. (2020). “Revisiting NU-Muhammadiyah in Indonesia: The accommodation of Islamic reformism in Bima”. Indonesia and the Malay World. DOI:10.1080/13639822.2020.1823150.
Tirtosudarmo, R.T. (2020). “Jawa, Islam, dan Nusantara: Memposisikan Agama dalam Keragaman Budaya” (Book Review). Islam Nusantara: Journal for the Study of Islamic History and Culture. Vol. 2. No. 1. 2021, 113-125.
Widianto, E. (2018a). “Kisah Toleransi dari Kaki Bromo” dalam https://www.terakota.id/kisah-toleransi-dari-kaki-bromo/ diakses pada 08/01/2022 pukul 14.00
Widianto, E. (2018b). “Menutup Ramadhan di Lereng Gunung Bromo” dalam Menutup Ramadan di Lereng Gunung Bromo - Terakota diakses pada 08/01/2022 pukul 14.15
Widianto, E. (2018c). “Kisah Toleransi Suku Tengger di Kaki Gunung Bromo”, dalam Kisah Toleransi Suku Tengger di Kaki Gunung Bromo (viva.co.id) diakses pada 08/01/2022 pukul 14.32.
Published
Issue
Section
Copyright (c) 2022 Muhammad Nur Prabowo Setyabudi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- The copyright for articles in this journal is retained by the authors.
- Authors grant to the journal first publication rights and the right to distribute the article, including the journal's web site, online data bases and other similar forms.
- Authors agree to license their work according to Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
- Articles published in JMB are free to use for non-commercial uses as long as the authors and the journal are attributed properly and the new creations are licensed under the indentical terms (license Creative Commons (CC BY-NC-ND 4.0).
- Authors retain the right to reproduce and distribute their articles in any format, without prior authorization, with the proper acknowledgment to the first publication.
- If the article contains copyright material owned by others, authors should obtain written permission from the copyright owner/s in order to reuse the material. Appropriate acknowledgment should be included.
- Authors are encouraged to post their article online (in institutional repositories, personal websites etc). Any such posting must include a reference and a link to the journal's website.
Penulis yang menerbitkan pada jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta untuk artikel dalam jurnal ini disimpan oleh penulis.
- Penulis memberikan kepada jurnal hak publikasi pertama dan hak untuk mendistribusikan artikel, termasuk situs web jurnal, basis data online dan bentuk serupa lainnya.
- Penulis setuju untuk melisensikan karya mereka sesuai dengan Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
- Artikel yang diterbitkan dalam JMB bebas digunakan untuk penggunaan non-komersial selama penulis dan jurnal dikaitkan dengan benar dan kreasi baru dilisensikan menurut istilah indentis (lisensi Creative Commons (CC BY-NC-ND 4.0).
- Penulis mempertahankan hak untuk mereproduksi dan mendistribusikan artikel mereka dalam format apa pun, tanpa izin sebelumnya, dengan pengakuan yang tepat untuk publikasi pertama.
- Jika artikel tersebut berisi materi hak cipta yang dimiliki oleh orang lain, penulis harus mendapatkan izin tertulis dari pemilik hak cipta untuk menggunakan kembali materi tersebut. Pengakuan yang tepat harus disertakan.
- Penulis didorong untuk memposting artikel mereka secara online (dalam repositori institusional, situs web pribadi dll). Setiap posting seperti itu harus menyertakan referensi dan tautan ke situs web jurnal.