PENGEMBANGAN DESA WISATA CARANGSARI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL
DOI:
https://doi.org/10.14203/jmb.v22i2.838Keywords:
partisipasi masyarakat, pariwisata berbasis masyarakat, desa wisata, pariwisata berkelanjutanAbstract
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis partisipasi masyarakat lokal dalam pengembangan Desa Wisata Carangsari di Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Untuk mengungkapnya digunakan analisis kualitatif dimana data diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi, studi literatur dan FGD (Focus Group Discussion) dengan pemerintah Kabupaten Badung, tokoh masyarakat Desa Wisata Carangsari, akademisi dan praktisi di bidang desa wisata. Hasil penelitian menunjukkan bentuk partisipasi masyarakat adalah consultation dengan sifat semu dan pasif, masyarakat minim partisipasi dan hanya manfaat ekonomi yang diperoleh. Faktor yang mempengaruhi rendahnya partisipasi masyarakat terbagi dalam dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yakni pemahaman desa wisata, badan pengelola desa wisata, sumber daya manusia dan pemetaan produk unggulan desa. Faktor eksternal yaitu kajian desa wisata, sumber dana dan program pemberdayaan masyarakat serta pemasaran. Model partisipasi masyarakat saat ini mengarah pada top down sementara model alternatif yang ditawarkan merangkai alur ide yang bangkit dari masyarakat bersama pemerintah dan akademisi dalam mengembangkan potensi lokal menjadi daya tarik wisata alam dan budaya yang dikelola oleh Badan Pengelola Desa Wisata dengan harapan mampu memberikan manfaat kesejahteraan ekonomi, revitalisasi budaya lokal dan konservasi lingkungan. Unsur kebaruan dalam penelitian ini adalah tidak semua desa wisata, masyarakatnya berpartisipasi sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap desa wisata.
Downloads
References
Afifuddin, M. M. (2009). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: CV Pustaka Setia.
Antara, M., & Arida, I. N. S. (2015). Panduan pengelolaan desa wisata berbasis potensi lokal. Denpasar: Konsorsium Riset Pariwisata Universitas Udayana.
Ardika, I. W. (2015). Warisan budaya perspektif masa kini. Denpasar: Udayana University Press.
Arida, N. S. (2016). Dinamika ekowisata Tri Ning Tri di Bali. Denpasar: Pustaka Larasan.
Arnstein, S. R. (1969). A ladder of citizen participation. American Institute of Planners, 35(4), 216–224.
Astuti, S. K. (2012). Dampak sosio kultural masyarakat Dusun Krebet sebagai salah satu destinasi wisata perdesaan [Tesis]. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Beratha, N. L. S., Ardika, I. W., & Dhana, I. N. (2010). Dari tatapan mata ke pelaminan sampai di Desa Pakraman: Studi tentang hubungan orang Bali dengan orang Cina di Bali. Denpasar: Udayana University Press.
Butler, R. W. (2011). Tourism area life cycle. Oxford: Goodfellow Publishers Ltd.
Cooper, C., Wanhill, S., Fletcher, J., Gilbert, D., & Fyall, A. (1995). Tourism: Principles and practice. Malaysia: Longman Group Ltd.
Doxey, G. (1975). A causation theory of visitor resident irritants. Makalah dipresentasikan pada Methodology and Research Inferences Travel and Tourism Research Associations Sixth Annual Conference. San Diego, 8–11 September 1975.
Fahmi, Z., Hamzah, A., Muhammad, M., Yassin, S. M., Samah, B. A., Silva, J. L. D., & Shaffril, H. A. M. (2013). Involvement in agro-tourism activities among communities in Desa Wawasan Nelayan Villages on the East Coast of Malaysia. Asian Social Science: Canadian Center of Science and Education, 9(2), 203–207.
GIZ. (2016). Buku panduan pengembangan desa wisata hijau. Jakarta Selatan: Asisten Deputi Urusan Ketenagalistrikan dan Aneka Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia.
Irwanto. (2007). Focus Group Discussion: Sebuah Pengantar Praktis. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Kode etik kepariwisataan dunia. (2010). Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Laksana, N. S. (2008). Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat desa dalam program desa siaga di Desa Bandung Kecamatan Playen Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Kebijakan dan Manajemen Publik, 1(1), 56–67.
Madiun, I. N. (2008). Partisipasi masyarakat lokal dalam pengembangan kawasan pariwisata Nusa Dua (Perspektif kajian budaya) [Disertasi]. Denpasar: Universitas Udayana.
Maneenetr, T., Naipinit, A., & Tran, T. H. (2014). Guidelines to promote local community participation in developing agrotourism: A case study of Ban Mor Village, Sam Sung District, Khon Kaen Province, Thailand. Asian Social Science: Canadian Center of Science and Education, 10(9), 178–186.
Mowforth, M., & Munt, I. (2009). Tourism and sustainability (Development, globalization and new tourism in the third world). Edisi ketiga. New York: Routledge, Taylor & Francis Group.
Muganda, M., Sirima, A., & Ezra P. M. (2013). the role of local communities in tourism development: Grassroots perspectives from Tanzania. Journal of Human Ecology, 41(1), 53–66.
Nalayani, N. N. A. H. (2015). Evaluasi dan strategi pengembangan desa wisata di Kabupaten Badung, Bali [Tesis]. Denpasar: Universitas Udayana.
Neumeier, S., & Pollermann, K. (2014). Rural Tourism as promoter of rural development-prospects and limitations: Case study findings from a pilot project promoting village tourism. European Countryside: De Gruyter, 4(15), 270–296.
Parisukmana, S., & Mulyadin, R. M. (2001). Pem- bangunan desa wisata: Pelaksanaan undang- undang otonomi daerah. Info Sosial Ekonomi, 2(1), 37–44.
Prasiasa, D. P. O. (2012). Destinasi pariwisata berbasis masyarakat. Jakarta: Salemba Humanika.
Prasiasa, D. P. O., & Widari, D. A. D. S. (2017). Desa wisata potensi dan strategi pengembangan. Denpasar: Pustaka Larasan.
Pujaastawa, I. B. G., Wirawan, I. G. P., & Adhika, I. M. (2005). Pariwisata terpadu: Alternatif model pengembangan pariwisata Bali Tengah. Denpasar: Udayana.
Rai Utama, I. G. B., & Mahadewi, N. M E. (2012). Metodologi penelitian pariwisata & perho- telan. Denpasar: ANDI.
Rizqina, F. (2010). Partisipasi masyarakat dalam implementasi kebijakan manajemen berbasis sekolah di Kecamatan Kalideres Kota Madya Jakarta Barat [Tesis]. Jakarta: Universitas Indonesia.
Salleh, N. H. M., Shukor, M. S., Othman, R., Samsudin, M., & Idris, S. H. M. (2015). Factors of local community participation in tourism related business: Case of Langkawi Island. International Journal of Social Science and Humanity, 6(8), 565–571.
Spenceley, A. (2008). Responsible tourism. British: Dunstan House.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tentang Kepariwisataan. (2009). Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
United Nations of World Tourism Organization. (2016). UNWTO tourism highlights 2016. Madrid: UNWTO.
Wanga, J. O., Hayombe, P. O., Agong, S. G., & Mossberg, L. (2014). Stakeholder involvement in tourism destination development: A case of Dunga Beach and Wetland, Kisumu Country, Kenya. Journal of Arts and Humanities, 3(8), 13–27.
Weafer, D., & Lawton, L. (2010). Tourism management. Edisi Keempat. Australia: John Wiley & Sons Australia, Ltd.
Yulianie, F. (2015). Partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan daya tarik wisata “Rice Terrace” Ceking, Gianyar, Bali. Jurnal Master Pariwisata, 2(1), 165–184.
Ziku, R. M. (2015). Partisipasi masyarakat Desa Komodo dalam pengembangan ekowisata di Pulau Komodo. Jurnal Master Pariwisata, 2(1), 1–21.
Published
Issue
Section
Copyright (c) 2020 Dewa Putu Bagus Pujawan Putra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- The copyright for articles in this journal is retained by the authors.
- Authors grant to the journal first publication rights and the right to distribute the article, including the journal's web site, online data bases and other similar forms.
- Authors agree to license their work according to Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
- Articles published in JMB are free to use for non-commercial uses as long as the authors and the journal are attributed properly and the new creations are licensed under the indentical terms (license Creative Commons (CC BY-NC-ND 4.0).
- Authors retain the right to reproduce and distribute their articles in any format, without prior authorization, with the proper acknowledgment to the first publication.
- If the article contains copyright material owned by others, authors should obtain written permission from the copyright owner/s in order to reuse the material. Appropriate acknowledgment should be included.
- Authors are encouraged to post their article online (in institutional repositories, personal websites etc). Any such posting must include a reference and a link to the journal's website.
Penulis yang menerbitkan pada jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta untuk artikel dalam jurnal ini disimpan oleh penulis.
- Penulis memberikan kepada jurnal hak publikasi pertama dan hak untuk mendistribusikan artikel, termasuk situs web jurnal, basis data online dan bentuk serupa lainnya.
- Penulis setuju untuk melisensikan karya mereka sesuai dengan Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
- Artikel yang diterbitkan dalam JMB bebas digunakan untuk penggunaan non-komersial selama penulis dan jurnal dikaitkan dengan benar dan kreasi baru dilisensikan menurut istilah indentis (lisensi Creative Commons (CC BY-NC-ND 4.0).
- Penulis mempertahankan hak untuk mereproduksi dan mendistribusikan artikel mereka dalam format apa pun, tanpa izin sebelumnya, dengan pengakuan yang tepat untuk publikasi pertama.
- Jika artikel tersebut berisi materi hak cipta yang dimiliki oleh orang lain, penulis harus mendapatkan izin tertulis dari pemilik hak cipta untuk menggunakan kembali materi tersebut. Pengakuan yang tepat harus disertakan.
- Penulis didorong untuk memposting artikel mereka secara online (dalam repositori institusional, situs web pribadi dll). Setiap posting seperti itu harus menyertakan referensi dan tautan ke situs web jurnal.