Dakwah dan Kesalehan: Studi tentang Gerakan Teras Dakwah di Kalangan Remaja Yogyakarta

Authors

  • Dony Arung Triantoro UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.14203/jmb.v20i2.624

Keywords:

Gerakan Islam Kontemporer, Kesalehan, Budaya Populer

Abstract

Abstrak Lembaga Sosial Teras Dakwah (TD) didirikan pada tahun 2011 melalui sepetak teras rumah berukuran 2, 2 x 12 meter di kampung Nitikan Yogyakarta. Tujuan utama lembaga ini adalah sebagai wadah pemersatu ummat Islam lintas harakah. Selanjutnya penelitian ini ingin menjelaskan tentang konsep dakwah dan kesalehan di era kontemporer melalui teknologi komunikasi baru. Data penelitian diperoleh melalui wawancara, observasi dan didukung dengan literatur yang relevan. Penelitian ini menunjukkan bahwa gerakan Teras Dakwah mengindikasikan ketidakpuasan gerakan Islam kontemporer dengan praktik kesalehan yang diajarkan oleh otoritas lama, serta tidak mampu menyesuaikan dengan kehidupan kontemporer. Kemudian melalui program hapus tato, Teras Dakwah menunjukkan bahwa organisasi membuka ruang kesalehan bagi muslim yang sedang dalam proses hijrah. Di samping itu, Teras Dakwah mendiskusikan konsep dakwah dengan budaya populer untuk memberikan kenyamanan bagi mereka yang sedang mencari kesalehan seperti, mendesain halaman rumah layaknya sebuah kafe, mengonsep tema dakwah yang menarik dan membuat video tematik berdurasi singkat yang menjelaskan tentang jadwal pengajian yang akan berlangsung. Sehingga fenomena ini membuka ruang diskusi tentang dakwah dan kesalehan dalam gerakan Islam kontemporer. Di samping itu, fenomena kemunculan Teras Dakwah menunjukkan bahwa Islam tidak sekedar sebagai agama masjid. Kata Kunci: Gerakan Islam Kontemporer, Kesalehan dan Budaya Populer

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afroni, Sihabuddin Afroni. (2016). Makna Ghuluw dalam Islam: Benih Ekstremisme Beragama. Jurnal Wawasan, 1(1), 70-85.

Ahmad, Khurshid. (1983). “The Nature of Islamic Resurgence,†in Esposito, John l. (ed.), Voices of Resurgent Islam, New York : Oxford University Press.

Ali, Fachri, dan Bachtiar Effendy. (1986). Merambah Jalan Baru Islam: Rekonstruksi Pemikiran Islam Indonesia Masa Orde Baru. Bandung : Mizan.

Anwar, Dewi Fortuna. Ka’bah dan Garuda: Dilema Islam di Indonesia. Prisma No.4/XII April 1984.

APJII: Infografis Panetrasi dan Prilaku Pengguna Internet di Indonesia. (2016). Tersedia dari: https://www. apjii.or.id/content/read/39/264/ Survei-Internet-APJII-2016.

Azra, A. (2002). Globalisation of Indonesian Muslim Discourse: Contemporary Religio-Intellectual Connections Between Indonesia and the Middle East', In Meuleman, J. (ed) Islam in the Era of Globalization: Muslim Attitudes towards Modernity and Identity, London and New York, RoutledgeCurzon, 31-50.

Bahasoan, Awad. (1985). The Islamic Reform Movement: an Interpretation and Criticism. Prisma: The Indonesian Indicator, (35), 131–60.

Bajasut, S.U. (Peny.). (1972). Alam Fikiran dan Djejak Perjuangan Prawoto Mangkusasmito. Surabaya: Documenta.

Beta, Annisa R. (2014). Hijabers: How Young Urban Muslim Women Redefine Themselves in Indonesia. The International Communication Gazette, 76(4-5), 1-13.

Boland, B.J Boland. (1985). Pergumulan Islam di Indonesia. Jakarta: Grafiti Press.

Dimyati, Nur Suffi. (2009). Komunitas Kafe Sebagai Gaya Hidup (Studi Tentang Motif Mahasiswa dan Kontruksi Kuliner Kafe di Yogyakarta). Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga.

Fealy, G and White S.(2008). Expressing Islam. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies.

Gaffar, Afan. (1993). Islam dan Politik dalam Era Orde Baru. Diperoleh dari (https://media.neliti.com/media/publications/121059-ID-islam-dan-politik-era-orde-baru.pdf).

Hefner, Robert W. (2001). Public Islam and the Problem of Democratization. Sociology of Religion, 62(4), 491-514.

Herlyana, Elly. (2012). Fenomena Coffee Shop Sebagai Gejala Gaya Hidup Baru Kaum Muda. Jurnal Thaqafiyyat, 13(1).

Hisyam, Muhammad.(Peny.) (2003). Krisis Masa Kini dan Orde Baru. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Jones, C. (2010). Materializing Piety: Gendered Anxieties about Faithful Consumption in Contemporary urban Indonesia. American Ethnologist, 37(4): 617–637.

Kailani, Najib. (2012). Forum Lingkar Pena and Muslim Youth In Contemporary Indonesia. RIMA: Review of Indonesian and Malaysian, 46(1), 33-53.

Kim, Hyung-Jun. (2007). Reformist Muslims in Yogyakarta Village : The Islamic Transformation of Contemporary Socio-religious Life. Canberra: ANU E Press.

Kusasi, Rahayu. (2010). Globucksisasi: Meracik Globalisasi melalui Secangkir Kopi. Depok: Kepik Ungu.

Macdougall, C. D. (1985). Hoaxes. New York : Ace Books.

Madjid, Nurcholis. (1987). Islam Kemodrenan dan Keindonesiaan. Bandung: Mizan.

Medlik, S. (1996). Dictionary of Travel, Tourism and Hopitality. UK: Butterworth-Heinemann.

Nasi Kucing. Tersedia dalam (https://id.wikipedia.org/wiki/Nasi_kucing) diakses pada 30/1/2017 pukul 13.59.

Noer, Deliar. Islam dan Politik: Mayoritas atau Minoritas?. Prisma No. 5/1988.

Oldenburg, Ray. (1989). The Great Good Place: Cafes, Coffee Shops, Bookstores, Bars, Hair Salons, and other Hangouts at The Heart of a Community. London: Da Capo Press.

Palupi, Nining. (2016). Dekonstruksi Coffee Shop. Tesis. Denpasar: Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Rasyidi, H.M. (1972). Koreksi Terhadap Drs. Nurcholis Madjid Tentang Sekularisasi. Jakarta: Bulan Bintang.

Rosyad, Rifki. (2006). A Quest for True Islam: A Study of The Islamic Resurgence Movement Among The Youth in Bandung, Indonesia. Canberra: ANU E Press.

Sakai, Minako. (2010). Ethical Self-Improvement in Everyday Life: Propagating the Islamic Way of Life in Globalised Indonesia. Diperoleh dari (https://www.researchgate.net/profile/Minako_Sakai/publication/228995456_Ethical_Self-Improvement_in_Everyday_Life_Propagating_the_Islamic_ Way_of_Life_in_Globalised_Indonesia).

. (2014). Islamic Orientations In Contemporary Indonesia: Islamism on the rise?. Asian Ethnicity. 15(1), 41-61.

Salendra. (2014). Coffee Shop as a Media for Self-Actualization Today’s Youth. Jurnal Messenger, 6(2).

Samson, Allan. (1972). Islam and Politics In Indonesia, PhD dissertation, University of California, Berkeley.

Somad, Abdul. (2015). 37 masalah populer: Untuk Ukhuwah Islamiyah. Pekanbaru: Tafaqquh Study Club.

Sugihartati, Rahma. (2014). Perkembangan Masyarakat Informasi dan Teori Sosial Kontemporer. Jakarta: Kencana.

Suminto, H. Aqib. (1985). Politik Islam Pemerintah Hindia Belanda. Jakarta : LP3ES.

Tohirin. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Watt, William Montgomery. (1974). Muhammad Prophet and Statesman. Oxford et al: Oxford University Press.

Wimmer, R.D and Dominick, J.R. (2014). Mass Media Research an Introduction. Wadsworth: Cengage Learning.

Published

2018-10-31

Issue

Section

ARTICLES