PENGETAHUAN LOKAL MASYARAKAT SULAWESI UTARA DALAM PEMANFAATAN POHON HUTAN SEBAGAI BAHAN OBAT TRADISIONAL
DOI:
https://doi.org/10.14203/jmb.v19i2.444Keywords:
Obat, pohon, hutan, tradisional, Sulawesi Utara, Medicine, tress, forest, traditional, North SulawesiAbstract
Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan tradisional masyarakat di Sulawesi Utara yang diwakili oleh tiga etnis besar yaitu Minahasa, Bolaang Mongondow, dan Sangir terhadap pemanfaatan berbagai jenis pohon hutan sebagai bahan baku pengobatan tradisional mulai dari jenis, bagian yang dimanfaatkan cara pemanfaatan, dan evaluasi terhadap status kelangkaan pohon yang dimanfaatkan. Ditemukan sebanyak 46 jenis pohon hutan yang digunakan sebagai bahan baku pengobatan tradisional dimana kulit kayu merupakan bagian pohon yang paling banyak digunakan dalam pengobatan. Pemanfaatan masih sangat sederhana dan belum sampai pada tahap komersialisasi. Pewarisan ilmu pengobatan diperoleh secara turun temurun dan hanya secara lisan. Dari ke 46 jenis pohon diketahui hanya satu yang dikategorikan sebagai pohon terancam punah secara global yaitu small-leaved mahagony. Hal ini menjadikan perlunya solusi berupa budidaya tanaman agar pemanfaatan baik kayu maupun non-kayu tidak langsung mengambil dari alam namun dari hasil budidaya. This paper aims to identify the traditional knowledge of people in North Sulawesi, represented by three major ethnics, there are Minahasa, Bolaang Mongondow and Sangir, on the use of various types of forest trees as raw materials of traditional medicine ranging from the type, part of utilized, the way of utilization, and evaluation of the status of the scarcity of trees which is utilized. There are 46 species of forest trees that used as raw materials of traditional medicine where the bark is the most widely used in traditional medicine. Utilization is still very simple and has not reached the commercialization stage. Inheritance of medicine is obtained from generation to generation and only orally. Of the 46 tree species known, only one that is categorized as a globally threatened tree, that is small-leaved mahagony. This issue required solution in the form of cultivation of plants for the utilization, both wood and non-wood, so it does not directly taken from nature but from the cultivation.Downloads
References
Al-Susanti. (2007). Studi Etnobotani Tanaman Obat pada Masyarakat Suku Samin di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro. Skripsi. Departeman Biologi, Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Anonim. (2015). Sosial Budaya Provinsi Sulawesi Utara. Diakses dari www.indonesia. go.id pada tanggal 17 September 2015.
Wulandari, D & P. Hendra. (2011). Efek Analgesik Infusa Daun Macaranga tanarius L. Pada Mencit Betina Galur Swiss. Jurnal Bionatura, 13(2), 108-
Yuliana, T. Widarsa, & G. Wiranatha. (2013). Pemberian Ekstrak Methanol Daun Paliasa Menurunkan Kadar Glukosa Darah Tikus Hipeglikemik. Jurnal Veteriner, 14 (4), 495-500.
Zuhud, E.A.M. (2009). Potensi Hutan Tropika Indonesia Sebagai Penyangga Bahan Obat Alam untuk Kesehatan Bangsa. Jurnal Bahan Alam Indonesia, 6(6), 227-232.
Zuhud, E.A.M., Siswoyo, E. Sandra, A.Hikmat & E.Adhiyanto. (2013). Buku Acuan Umum Tumbuhan Obat Indonesia Jilid IX. Dian Rakyat, Jakarta.
Arung, E.T., I.W. Kusuma., S. Purwatiningsih., S. Roh., C.H. Yang., S. Jeon., Y. Kim., E. Sukaton., J. Susilo., Y. Astuti., B.D. Wicaksono., F. Sandra., K. Shimizu., & R. Kondo. (2009). Antioxidant Activity and Cytotoxicity of the Traditional Indonesian Medicine Tahongai (Kleinhovia hospita L.) Extract. Journal of Acupuncture and Meridian Studies, 2(4), 306-308. crossref
Bhogayata K., P.P. Sharma., & B.R.A. Patel. (2009). Clinical evaluation of saptaparna (Alstonia scholaris l., r. Br.) on essential hypertension. Ayu Journal, 30(3), 318-322.
Dini, I & Darminto. (2012). Metode Isolasi Senyawa Bioaktif pada Tumbuhan Paliasa (Kleinhovia hospita Linn.), Jurnal Chemica, 13(2), 11-16. crossref
Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. Terj. Badan Litbang Kehutanan. Cetakan
I. Koperasi Karyawan Departemen Kehutanan, Jakarta.
Hidayat, D., & Hardiansyah, G. (2012). Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat di Kawasan IUPHHK PT. Sari Bumi Kusuma Camp Tontang Kabupaten Sintang. Jurnal Vokasi, 8(2), 61–68.
IUCN. (2017). IUCN Red List Categories and Criteria Version 3.1. Diakses dari http://www.iucnredlist.org/ pada 30 Juli 2017.
Jahidin, Galib, L. M., Muzuni, & Damhuri. (2014). Ethnic Study of Traditional Medicinal Plants of Buton. Jurnal Sainsmat, 3(1), 90–108.
Kandowangko, N., Solang, M., dan Ahmad, J. (2011). Laporan akhir : Tanaman Obat Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Kabupaten Bonebolango Provinsi Gorontalo. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
Kainuma, M., S. Baba., H.T. Chan., T. Inoue, J. Tangah., & E.W.C. Chan. (2016). Medicinal Plants of Sandy Shores: A Short Review on Calophyllum inophyllum and Thespesia populnea, International Journal of Pharmacognosy and Phytochemical Research 8(12), 2056-2062.
Lense, O. (2012). The Wild Plants Used as Traditional Medicines by Indigenous People of Manokwari, West Papua. Biodiversitas Journal, 13(2), 98-106.
Luchman. (2014). Etnobotani dan Manajemen Kebun-Pekarangan Rumah Ketahanan Pangan, Kesehatan dan Agrowisata. Malang: Selaras.
Manzur, A., A. Raju., & S. Rahman. (2011). Antimicrobial Activity of Terminalia catappa Extracts against Some Pathogenic Microbial Strains, Pharmacology & Pharmacy Journal 2, 299-305. crossref
Martini, D., H. Haq., dan B. Sutrisno. (2017). Perlindungan Hukum terhadap Pengetahuan Obat-obatan Tradisional dalam rezim Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Indonesia (Studi pada Masyarakat Tradisional Sasak). Jurnal Hukum dan Peradilan 6(1), 67-90. crossref
Melani, D.S. (2016). Kajian Etnobotani Tanaman Obat oleh Masyarakat di Desa Nanggeleng Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pasundan. Bandung.
Murtiwi, M.T. (2014). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Macaranga tanarius (L) Mull.Arg. terhadap Streptococcus ATCC 19615. Skripsi. Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Darma, Yogyakarta.
Nuria, C.N., Z. Chabibah., S. Banu., & R.F. Fithria. (2015). Penelusuran Potensi Fraksi n-Heksan dan Etil Asetat dari Ekstrak Metanol Daun Gugur Ketapang (Terminalia catappa L.) sebagai Antidiare.http:// publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.ph p/ilmuFarmasidanklinik/article/view/12 19 diakses tanggal 2 Februari 2016.
Paputungan, M. (2014). Pengobatan Tradisional “Ala†Mongondow. Diakses dari https://limzpaputungan.blogspot.co.id/2 014/09/pengobatan-tradisional-ala- mongondow.html pada 30 Juli 2017.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 Pengawetan Jenis
Tumbuhan dan Satwa. 27 Januari 1999. Lembaran Negara Repubil Indoesia Tahun 1999 No. 14.
Setyawati, T. (2009). Status penelitian tumbuhan obat di Litbang Kehutanan. Bunga Rampai Biofarmaka Kehutanan Indonesia dari Tumbuhan Hutan untuk Keunggulan Bangsa dan Negara. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman, Bogor.
Supriatna, N., Kelana, T., & Habibit. (2011). Kilangit (Garuga floribunda Decne ). In Informasi Singkat Benih No. 114, Agustus, Balai Perbenihan Tanaman Hutan Jawa dan Madura, Jawa Barat.
Shang J.H., X.H. Cai., T. Feng., Y.L. Zhao., J.K.Wang., L.Y. Zhang., M. Yan., & X.D. Luo. (2010a). Pharmacological evaluation of Alstonia scholaris: anti-inflammatory and analgesic effects, Journal Ethnopharmacol 129(2), 174-181. crossref
Shang J.H., Y.L. Zhao., T. Feng., & X.D. Luo. (2010b). Pharmacological evaluation of Alstonia scholaris: anti-tussive, antiasthmatic and expectorant activities, Journal Ethnopharmacol 129(3), 293-298. crossref
Singh B., & P. Sangwan. (2011). Taxonomy, ethnobotany and antimicrobial activity of Alstonia scholaris (L.) R. Br., Carissa carandas L. and Catharanthus roseus (L.) G. Don. Int. J.Biotech & Biosci 1(1), 102-112.
Sukadana, I.M. (2010). Aktivitas Antibakteri Senyawa Flavonoid dari Kulit Akar Awar-awar (Ficus septica Burn F). Jurnal Kimia, 4(1):63-70.
Takandjandji, M & S.E. Sumanto. (2010). Keanekaragaman jenis tumbuhan obat di kawasan Hutan Lindung Luku Melolo, Sumba Timur. Info Hutan 7 (3), 229-
Thomson, L.A.J. (2006). Species Profiles for Pacific Island Agroforestry. www. traditionaltree.org. diakses tanggal 2 Februari 2016.
Wardah. (2005). Keanekaragaman Jenis Tumbuhan di Kawasan Hutan Krui Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Lampung Barat. Jurnal Tekonolgi Lingkungan, 6(3), 477–484.
Widyawaruyanti, A., Devi, A.P., Fatria, N., Tumewu, L., Tantular, I.S., & Hafid, A.F. (2014). In Vitro Antimalarial Activity
Wenas, J. (2007). Sejarah dan Kebudayaan Minahasa. Manado: Institut Seni Budaya Sulawesi Utara.
Screening Of Several Indonesian Plants Using Hrp2 Assay. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Science, 6(6), 6–9. crossref
Published
Issue
Section
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- The copyright for articles in this journal is retained by the authors.
- Authors grant to the journal first publication rights and the right to distribute the article, including the journal's web site, online data bases and other similar forms.
- Authors agree to license their work according to Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
- Articles published in JMB are free to use for non-commercial uses as long as the authors and the journal are attributed properly and the new creations are licensed under the indentical terms (license Creative Commons (CC BY-NC-ND 4.0).
- Authors retain the right to reproduce and distribute their articles in any format, without prior authorization, with the proper acknowledgment to the first publication.
- If the article contains copyright material owned by others, authors should obtain written permission from the copyright owner/s in order to reuse the material. Appropriate acknowledgment should be included.
- Authors are encouraged to post their article online (in institutional repositories, personal websites etc). Any such posting must include a reference and a link to the journal's website.
Penulis yang menerbitkan pada jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta untuk artikel dalam jurnal ini disimpan oleh penulis.
- Penulis memberikan kepada jurnal hak publikasi pertama dan hak untuk mendistribusikan artikel, termasuk situs web jurnal, basis data online dan bentuk serupa lainnya.
- Penulis setuju untuk melisensikan karya mereka sesuai dengan Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
- Artikel yang diterbitkan dalam JMB bebas digunakan untuk penggunaan non-komersial selama penulis dan jurnal dikaitkan dengan benar dan kreasi baru dilisensikan menurut istilah indentis (lisensi Creative Commons (CC BY-NC-ND 4.0).
- Penulis mempertahankan hak untuk mereproduksi dan mendistribusikan artikel mereka dalam format apa pun, tanpa izin sebelumnya, dengan pengakuan yang tepat untuk publikasi pertama.
- Jika artikel tersebut berisi materi hak cipta yang dimiliki oleh orang lain, penulis harus mendapatkan izin tertulis dari pemilik hak cipta untuk menggunakan kembali materi tersebut. Pengakuan yang tepat harus disertakan.
- Penulis didorong untuk memposting artikel mereka secara online (dalam repositori institusional, situs web pribadi dll). Setiap posting seperti itu harus menyertakan referensi dan tautan ke situs web jurnal.