MODAL SOSIAL MASYARAKAT DESA RAHTAWU: STUDI KASUS PELESTARIAN HUTAN MURIA DI KABUPATEN KUDUS THE SOCIAL CAPITAL OF RAHTAWU COMMUNITY: A CASE STUDY OF FOREST CONSERVATION IN KUDUS REGENCY
DOI:
https://doi.org/10.14203/jmb.v18i1.344Abstract
Abstract The problem of destruction of the ecosystem of Muria has occured for years. Unfortunately, there are no serious and effective efforts to address that problem. This ineffectivity is the result of the lacks of collaboration amongst stakeholders in managing natural and environment resources in Muria Area. Although there are initiatives from various parties, including government, universities, NGOs, and local community, those are sporadic and not integrated. Moreover, those exclude the community’s social capital for Muria forest conservation. This papers aims to draw the social capital in Rahtawu, particularly associated with forest conservation efforts in Muria. Using phenomenological approach, the writer tries to explore social capital in Rahtawu, Kudus through interviews and participant observation. The findings underline (a) social norms, trust and networks as social capital forms and (b) sedekah bumi, sambatan, not to performing wayang puppet show, and not to chopping woods as the social capital manifestation to preserve Muria ecosystem. Keywords: social capital, sedekah bumi, sambatan Abstrak Permasalahan kerusakan ekosistem Muria sudah berlangsung demikian lama, tetapi belum tampak adanya upaya penyelesaian yang berarti, berbagai upaya yang dijalankan oleh berbagai pihak terlihat masih kurang efektif. Salah satu penyebab ketidakefektifan ini adalah lemahnya kolaborasi antarpihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan di kawasan Muria. Masing-masing pihak yang berwenang dan berkepentingan belum mampu bersinergi dengan baik dan masih berjalan sendiri-sendiri. Beberapa inisiatif dari beberapa pihak, baik dari instansi pemerintah, universitas, LSM maupun masyarakat bermunculan, tetapi masih bersifat sporadis dan belum terintegrasi Selain itu, inisiatif tersebut tampaknya melupakan modal sosial yang ada dalam komunitas yang peduli dengan pelestarian hutan Muria. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui modal sosial yang ada di Desa Rahtawu dan bentuk modal sosial yang berkaitan dengan upaya pelestarian Hutan Muria. Melakukan pendekatan fenomenologis, penulis berusaha menggali dan mengetahui modal sosial yang ada di Desa Rahtawu, Kabupaten Kudus melalui wawancara dan p e n g a m a t a n t e r l i b a t . Hasil temuan menunjukkan bahwa: (a) terdapat modal sosial berupa norma sosial, kepercayaan dan jaringan; dan (b) bentuk modal sosial yang berhubungan dengan upaya pelestarian hutan Muria mencakup sedekah bumi, sambatan, tidak nanggap wayang, dan tidak menebang pohon sembarangan. Kata kunci: modal sosial, sedekah bumi, sambatanDownloads
References
Bourdieu, P. (1986). The Form of Capital. In J.
Richardson (Ed). Handbook of Theory and Research for Sociology of Education. New York: Greenwood Press.
Burt. R.S. (1992). Excerpt from The Sosial Structure of Competition, in Structure Holes: The Social Structure of Competition. Cambridge, MA and London: Harvard University. In Elinor Ostrom and T.K. Ahn. 2003. Foundation of Social Capital. Massachusetts: Edward Elgar Publishing Limited.
Cohen, S., & Prusak L. (2001). In Good Company: How Social Capital Makes Organization Work. London: Harvard Business Pres.
De Jong. (1976). Salah Satu Sikap Hidup Orang
Jawa. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.
Desa Rahtawu. (2011). Profil Desa dan Kelurahan
Desa Rahtawu. Kabupaten Kudus.
Didik, R. & E.T. Paripurno. (2001). Berkawan Harimau Bersama Alam. Yogyakarta: Kappala Indonesia.
Fukuyama, F. (1995). Trust: The Social Virtues and The Creation of Prosperity. New York: Free Press.
Hanifan, L.J. (1916). "The Rural School Community Center". Annals of the American Academy of Political and Social Science 67: 130–138.
Koentjaraningrat, R.M. (1974) Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia.
Koentjaraningrat. (2002). Pengantar Ilmu
Antropologi. PT. Rineka Cipta: Jakarta.
Kompas. (2003). Satwa Langka Gunung Muria
Terancam Punah (11 Maret).
Putnam, Robert. (1993). “The Prosperos Community: Social Capital and Public Lifeâ€, dalam The American Prospect, Vol. 13, halaman 35-42.
Suara Merdeka. (2004). 26,6 Ribu Hektare Hutan Muria Diindikasikan Kritis. Semarang: 21 September.
Suara Merdeka. (2011). Program Hutan Rakyat Tanaman Produktif Tetap Terlindungi. Semarang: 12 Juni.
Issue
Section
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- The copyright for articles in this journal is retained by the authors.
- Authors grant to the journal first publication rights and the right to distribute the article, including the journal's web site, online data bases and other similar forms.
- Authors agree to license their work according to Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
- Articles published in JMB are free to use for non-commercial uses as long as the authors and the journal are attributed properly and the new creations are licensed under the indentical terms (license Creative Commons (CC BY-NC-ND 4.0).
- Authors retain the right to reproduce and distribute their articles in any format, without prior authorization, with the proper acknowledgment to the first publication.
- If the article contains copyright material owned by others, authors should obtain written permission from the copyright owner/s in order to reuse the material. Appropriate acknowledgment should be included.
- Authors are encouraged to post their article online (in institutional repositories, personal websites etc). Any such posting must include a reference and a link to the journal's website.
Penulis yang menerbitkan pada jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta untuk artikel dalam jurnal ini disimpan oleh penulis.
- Penulis memberikan kepada jurnal hak publikasi pertama dan hak untuk mendistribusikan artikel, termasuk situs web jurnal, basis data online dan bentuk serupa lainnya.
- Penulis setuju untuk melisensikan karya mereka sesuai dengan Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
- Artikel yang diterbitkan dalam JMB bebas digunakan untuk penggunaan non-komersial selama penulis dan jurnal dikaitkan dengan benar dan kreasi baru dilisensikan menurut istilah indentis (lisensi Creative Commons (CC BY-NC-ND 4.0).
- Penulis mempertahankan hak untuk mereproduksi dan mendistribusikan artikel mereka dalam format apa pun, tanpa izin sebelumnya, dengan pengakuan yang tepat untuk publikasi pertama.
- Jika artikel tersebut berisi materi hak cipta yang dimiliki oleh orang lain, penulis harus mendapatkan izin tertulis dari pemilik hak cipta untuk menggunakan kembali materi tersebut. Pengakuan yang tepat harus disertakan.
- Penulis didorong untuk memposting artikel mereka secara online (dalam repositori institusional, situs web pribadi dll). Setiap posting seperti itu harus menyertakan referensi dan tautan ke situs web jurnal.