BANJIR, PENGENDALIANNYA, DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DI SURABAYA, 1950-1976 FLOOD CONTROL AND PEOPLE’S PARTICIPATION IN SURABAYA, 1950-1976
DOI:
https://doi.org/10.14203/jmb.v18i1.341Abstract
Abstract During the mid of 20th Century until the 1970s, there were several factors causing floods in Surabaya. Using archival research, scrutinizing news reports and conducting interviews, this article found three causes of flood. They are: (1) Overflowing Kali Lamong which has headwaters in Lamongan and Mojokerto; (2) Demolition of Kali Pakis and Kali Kali Baru Bratang Dike by society; (3) River sedimentation, waste, illegal buildings on the riverbanks and under bridges, and the reduction of water catchment areas. People made various efforts to control floods, both individually and cooperating through gotong royong. The rich people elevated their houses and buy flood pump, while the poor people only created pile of sandbags in front of the door. Mutual cooperation coordinated by Neighborhood Association/Citizens Association (RT/RW) is other mechanisms to control the flood. Keywords: flood, Surabaya, control, community, participation Abstrak Selama pertengahan abad ke-20 hingga tahun 1970-an, banjir di Kota Surabaya menunjukkan eskalasi dan siklus yang semakin pendek. Faktor-faktor apa yang menyebabkan eskalasi tersebut dan apa yang dilakukan oleh masyarakat dalam menanggulangi banjir yang melanda rumah dan kampung mereka? Melalui penelitian arsip, sejumlah surat kabar, dan wawancara, berbagai masalah tersebut dielaborasi. Studi ini menemukan bahwa banjir pada periode ini disebabkan antara lain oleh: (1) Meluapnya Kali Lamong yang berhulu di Kabupaten Lamongan dan Mojokerto; (2) Tindakan penduduk yang membobol tanggul Kali Pakis dan Kali Bratang Baru; (3) Sedimentasi kali, sampah, bangunan liar di bantaran kali dan kolong jembatan, serta berkurangnya wilayah resapan air. Untuk menanggulangi banjir, masyarakat melakukan berbagai upaya, baik perorangan maupun gotong-royong. Mereka yang memiliki dana yang banyak, meninggikan lantai rumahnya dan membeli pompa penyedot banjir, sedangkan yang tidak punya banyak uang, hanya membuat tanggul di depan pintu rumahnya. Kerja sama Rukun Tetangga/Rukun Warga (RT/RW) menjadi sebuah mekanisme lain untuk mengontrol banjir. Kata Kunci: Banjir, Surabaya, pengendalian, masyarakat, partisipasiDownloads
References
Arif, Sigit Supadmo dkk. (2010). Sumber Daya Air. Budaya dan Teknologi Masa pra- Kolonial sampai Reformasi (Studi Kasus pada Masyarakat Jawa). Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dan Direktorat Pengairan dan Irigasi.
Blaikie, Piers et al. (1994). At Risk: Natural Hazards, People’s Vulnerability, and Disaster. London: Routledge.
Bowen, John R. (1986). “On the Political Construction of Tradition: Gotong Royong in Indonesiaâ€, Journal of Asian Studies, Vol. XLV, No. 3 Mei.
Butler, John E. (1976). Natural Disasters.
Australia: Heinemann Educational.
Caljouw, Mark, Peter Nas, dan Pratiwo. (2005). “Flooding in Jakarta: Towards a Blue City with Improved Water Managementâ€, BKI.
Dewandaru, Gemma Galgani Tunjung dan Umboro Lasminto. (2014). “Studi Penanggulangan Banjir Kali Lamong Terhadap Genangan di Kabupaten Gresikâ€, Jurnal Teknik Pomits, Vol. 3, No. 2.
Gunawan, Restu. (2010). Gagalnya Sistem
Kanal. Jakarta: Kompas, 2010.
H.S, T. Soedarsono. (1968). “Mengapa kota Surabaja tiap tahun mengalami Bandjir?â€, Gapura, No. 1, April.
Husain, Sarkawi B. (2010). Negara di Tengah Kota: Politik Representasi dan Simbolisme Perkotaan (Surabaya 1930-
. Jakarta: LIPI Press, 2010.
Husain, Sarkawi B. (2015). “Banjir dan
Kerentanan†Republika, 6 Januari.
Kementrian Penerangan. (1952). Propinsi Djawa Timur. Djakarta: Kementrian Penerangan.
Kooy, Michelle Elan. (2008). “Relations of Power, Networks of Water: Governing Urban Waters, Spaces, and Populations In (Post)Colonial Jakarta†Disertasi pada Universitas British Columbia.
Mathews, Anna. (2012). “Letusan Gunung Agungâ€, Adrian Vickers, Bali Tempo Doeloe. Jakarta: Komunitas Bambu.
Issue
Section
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- The copyright for articles in this journal is retained by the authors.
- Authors grant to the journal first publication rights and the right to distribute the article, including the journal's web site, online data bases and other similar forms.
- Authors agree to license their work according to Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
- Articles published in JMB are free to use for non-commercial uses as long as the authors and the journal are attributed properly and the new creations are licensed under the indentical terms (license Creative Commons (CC BY-NC-ND 4.0).
- Authors retain the right to reproduce and distribute their articles in any format, without prior authorization, with the proper acknowledgment to the first publication.
- If the article contains copyright material owned by others, authors should obtain written permission from the copyright owner/s in order to reuse the material. Appropriate acknowledgment should be included.
- Authors are encouraged to post their article online (in institutional repositories, personal websites etc). Any such posting must include a reference and a link to the journal's website.
Penulis yang menerbitkan pada jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta untuk artikel dalam jurnal ini disimpan oleh penulis.
- Penulis memberikan kepada jurnal hak publikasi pertama dan hak untuk mendistribusikan artikel, termasuk situs web jurnal, basis data online dan bentuk serupa lainnya.
- Penulis setuju untuk melisensikan karya mereka sesuai dengan Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
- Artikel yang diterbitkan dalam JMB bebas digunakan untuk penggunaan non-komersial selama penulis dan jurnal dikaitkan dengan benar dan kreasi baru dilisensikan menurut istilah indentis (lisensi Creative Commons (CC BY-NC-ND 4.0).
- Penulis mempertahankan hak untuk mereproduksi dan mendistribusikan artikel mereka dalam format apa pun, tanpa izin sebelumnya, dengan pengakuan yang tepat untuk publikasi pertama.
- Jika artikel tersebut berisi materi hak cipta yang dimiliki oleh orang lain, penulis harus mendapatkan izin tertulis dari pemilik hak cipta untuk menggunakan kembali materi tersebut. Pengakuan yang tepat harus disertakan.
- Penulis didorong untuk memposting artikel mereka secara online (dalam repositori institusional, situs web pribadi dll). Setiap posting seperti itu harus menyertakan referensi dan tautan ke situs web jurnal.