KETERLIBATAN PEREMPUAN DAN SIARAN BUDAYA LOKAL DI RADIO KOMUNITAS RUYUK FM, TASIKMALAYA, JAWA BARAT1 WOMEN INVOLVEMENT IN LOCAL CULTURAL PROGRAM ON COMMUNITY RADIO OF RUYUK FM, TASIKMALAYA, WEST JAVA
DOI:
https://doi.org/10.14203/jmb.v17i3.324Abstract
Abstrak Radio komunitas adalah media alternatif warga dan memberi kesempatan bagi perempuan untuk terlibat dalam produksi siaran radio. Keunikan radio komunitas yang bersifat lokal dan menggunakan bahasa lokal memungkinkan perempuan untuk berpartisipasi dalam menyiarkan acara-acara yang sesuai dengan kebutuhan komunitas. Siaran yang diasuh oleh perempuan adalah siaran budaya lokal karena perempuan mempunyai peran dalam mendidik anak-anaknya sesuai dengan nilai, tradisi, adat maupun budaya masyarakatnya. Siaran budaya lokal tidak hanya melestarikan bahasa dan budaya Sunda melalui partisipasi warga pada siaran on air dan off air; tetapi juga menjawab persoalan-persoalan perempuan di komunitasnya. Namun demikian, keterlibatan perempuan dalam siaran radio komunitas masih terbatas pada acara yang berkaitan dengan kehidupan perempuan atau kehidupan personal, sehingga belum mendobrak stereotip acara-acara yang umumnya ranah laki-laki, seperti persoalan pertanian, konservasi hutan, kesehatan masyarakat, atau pemerintahan desa. Terbatasnya pengetahuan dan pemahaman perempuan tentang radio komunitas membuat perempuan membutuhkan adaptasi yang cukup panjang, pelatihan, motivasi, dan peningkatan rasa percaya diri untuk terlibat dalam pengelolaan ataupun siaran di radio komunitas. Tantangan ini dapat dijawab dengan peningkatan kapasitas diri perempuan dan aksesibilitas perempuan pada informasi, pendidikan dan pelatihan radio komunitas. Kata kunci: radio komunitas, akses dan keterlibatan perempuan, siaran budaya lokal, stereotip Abstract Community radio provides an alternative medium and opportunity for women to involve in the production of radio broadcasts. Generally, radio community is uniquely local and uses local language that enables women to manage programs based on their community needs. One of the broadcast programs managed by the women is the local culture. The local culture program is closely related to women because of their roles in educating the children with the values, traditions, customs and culture. Community participation in on-air and off-air broadcasting of local culture provides opportunities for preserving Sundanese language and culture, as well as discussing the problems of women in their communities. Nevertheless, the women’s opportunities to involve in the community radio are still limited, particularly only in the program associated with the woman's life or personal life. These have not countered the men domain programs, such as the issues of agriculture, forest conservation, public health, or village administration. As women's knowledge and understanding of community radio is still limited; therefore, they require some time to adapt, get motivated, and to be confidence to participate in the community radio. These challenges can be addressed through increasing the capacity of women and accessibility of women to information, education and training of community radio. Keywords: community radio, women access and involvement, local culture program, stereotypesDownloads
References
Baxter, Leslie A., Earl Babbie. (2003). The Basic of Communications Research. Boston, Wardsworth/ Cengage Learning.
Fraser, C., S.R. Estrada. (2001). Buku Panduan Radio Komunitas. Unesco, Jakarta Office.
Jankowski, N.W., O. Prehn (Ed). (2002). Community Media in the Information Age—Perspectives and Prospects. New Jersey, Hampton Press, Inc.
Jensen, Klaus Bruhn dan Nicholas W. Jankowski (Ed.). (1991). A Handbook of Qualitative Methodologies for Mass Communication Research. USA and Canada, Routledge
Pavarala, Vinod, Kanchan K. Malik. (2007). Other Voices—The Struggle for Community Radio in India. New Delhi, Sage Publications India Pvt Ltd. crossref
Solervicens, M. (editor). (2008). Women’s Empowerment and Good Governance Through Community Radio—Best Experiences for an Action Research Process. Canada, AMARC.
Issue
Section
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- The copyright for articles in this journal is retained by the authors.
- Authors grant to the journal first publication rights and the right to distribute the article, including the journal's web site, online data bases and other similar forms.
- Authors agree to license their work according to Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
- Articles published in JMB are free to use for non-commercial uses as long as the authors and the journal are attributed properly and the new creations are licensed under the indentical terms (license Creative Commons (CC BY-NC-ND 4.0).
- Authors retain the right to reproduce and distribute their articles in any format, without prior authorization, with the proper acknowledgment to the first publication.
- If the article contains copyright material owned by others, authors should obtain written permission from the copyright owner/s in order to reuse the material. Appropriate acknowledgment should be included.
- Authors are encouraged to post their article online (in institutional repositories, personal websites etc). Any such posting must include a reference and a link to the journal's website.
Penulis yang menerbitkan pada jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta untuk artikel dalam jurnal ini disimpan oleh penulis.
- Penulis memberikan kepada jurnal hak publikasi pertama dan hak untuk mendistribusikan artikel, termasuk situs web jurnal, basis data online dan bentuk serupa lainnya.
- Penulis setuju untuk melisensikan karya mereka sesuai dengan Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
- Artikel yang diterbitkan dalam JMB bebas digunakan untuk penggunaan non-komersial selama penulis dan jurnal dikaitkan dengan benar dan kreasi baru dilisensikan menurut istilah indentis (lisensi Creative Commons (CC BY-NC-ND 4.0).
- Penulis mempertahankan hak untuk mereproduksi dan mendistribusikan artikel mereka dalam format apa pun, tanpa izin sebelumnya, dengan pengakuan yang tepat untuk publikasi pertama.
- Jika artikel tersebut berisi materi hak cipta yang dimiliki oleh orang lain, penulis harus mendapatkan izin tertulis dari pemilik hak cipta untuk menggunakan kembali materi tersebut. Pengakuan yang tepat harus disertakan.
- Penulis didorong untuk memposting artikel mereka secara online (dalam repositori institusional, situs web pribadi dll). Setiap posting seperti itu harus menyertakan referensi dan tautan ke situs web jurnal.