PEREMPUAN DAN KORUPSI: SEKSISME DALAM PEMBERITAAN MEDIA ONLINE WOMEN AND CORRUPTION: SEXISM ON ONLINE NEWS MEDIA
DOI:
https://doi.org/10.14203/jmb.v17i3.319Abstract
Abstrak Penelitan ini membahas seksisme dalam pemberitaan media online terhadap pelaku korupsi perempuan dan lakilaki. Penelitian ini mengangkat empat subjek penelitian, yakni dua pelaku korupsi perempuan, Malinda Dee serta Ratu Atut Chosiyah, dan dua pelaku korupsi laki-laki, Ahmad Fathanah serta Tubagus Chaeri Wardana. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bagaimana seksisme ditampilkan dalam pemberitaan di situs berita online terhadap pelaku korupsi, khususnya pada keempat subjek tersebut. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi di tiga situs berita online, yakni Detik.com., Kompas.com, dan Tribunnews.com. Hasil penelitian menemukan bahwa pelaku korupsi perempuan ditampilkan sebagai objek seksual dengan banyak menampilkan tubuh dan penampilan sebagai berita yang di luar konteks dan cenderung sensasional. Sedangkan, pelaku korupsi laki-laki diberitakan dengan perempuan-perempuan di sekitar mereka yang juga ditampilkan sebagai objek seksual dan bahkan diberi stigma bersalah atas kasus korupsi yang dilakukan oleh laki-laki. Komentar masyarakat sebagai respon atas pemberitaan kasus tersebut pada umumnya menggunakan kata-kata yang kasar dan seksis, utamanya ditujukan pada perempuan pelaku korupsi dan perempuan di sekitar pelaku korupsi laki-laki. Kata kunci: seksisme, media, korupsi, kajian gender Abstract This research discusses sexism in the online news media coverage of female and male corruption perpetrators. This research includes four research subjects; two female and two male corruption perpetrators, consecutively Malinda Dee, Ratu Atut Chosiyah, Ahmad Fathanah, and Tubagus Chaeri Wardana. This research aims to describe the ways online media framing sexism and corruption perpetrators on their news. The data were collected from three online news sites, namely Detik.com, Kompas.com, and Tribunnews.com. The results show that female corruption perpetrators were often framed as sexual objects exposing their body or appearance, which tended to be sensational and out of context. Meanwhile, the male corruption perpetrators were often reported with women on their surroundings, which were also exposed as sexual objects and even stigmatized to be guilty on the corruption committed by those men. In general, public comments in responding that news used abusive and sexist languages, which mostly addressed to the female corruption perpetrators and the women surrounding the male corruption perpetrators. Keywords: sexism, media, corruption, genderDownloads
References
Armando, Arivia, dkk. (2004). Telaah Kritis Potret Perempuan di Media Massa. Jakarta: PT. Primamedia Pustaka.
Arivia, Gadis. (2003). Filsafat Berprespektif Feminis. Jakarta: Penerbit Yayasan Jurnal Perempuan.
Beauvoir, Simone de. (2003). Second Sex: Fakta dan Mitos. Toni B. Febriantoro. Surabaya: Pustaka Promethea.
Burton, Graeme. (2012). Media dan Budaya Populer. Yogyakarta: Jalasutra.
Effendy, Farhan. (2002). Indonesian Society for Democracy and People Empowerment, Tinjauan Kritis Respon Parlemen terhadap Masalah Pemberantasan Korupsi, Kolusi, Nepotisme. Jakarta: Inside. Eriyanto. (2001). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS Grup.
Fakih, Mansour. (2008). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Insist Press.
Foucault, Michel. (1997). Seks dan Kekuasaan. Rahayu S. Hidayat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Jurnal Perempuan Edisi 73. (2013). Berantas Korupsi. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan.
Santoso, Widjajanti M. (2011). Sosiologi Feminisme; Konstruksi Perempuan dalam Industri Media. Yogyakarta: LKiS.
Sarup, Madan. (2007). Post Strukturalisme dan Posmodernisme. Yogyakarta: Jendela.
Semma, Mansyur. (2008). Negara dan Korupsi; Pemikiran Mochtar Lubis atas Negara, Manusia Indonesia, dan Perilaku Politik. Bandung: Yayasan Obor Indonesia.
Semma, Dr. Mansyur. (2008). Media dan Perubahan Politik Represif. Makassar: Pemerintah Kota Makassar.
Siregar, Ashadi, dkk. (1999). Media dan Gender; Perspektif Gender atas Industri Surat
Kabar Indonesia. Yogyakarta: LP3Y dan The Ford Foundation.
Issue
Section
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- The copyright for articles in this journal is retained by the authors.
- Authors grant to the journal first publication rights and the right to distribute the article, including the journal's web site, online data bases and other similar forms.
- Authors agree to license their work according to Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
- Articles published in JMB are free to use for non-commercial uses as long as the authors and the journal are attributed properly and the new creations are licensed under the indentical terms (license Creative Commons (CC BY-NC-ND 4.0).
- Authors retain the right to reproduce and distribute their articles in any format, without prior authorization, with the proper acknowledgment to the first publication.
- If the article contains copyright material owned by others, authors should obtain written permission from the copyright owner/s in order to reuse the material. Appropriate acknowledgment should be included.
- Authors are encouraged to post their article online (in institutional repositories, personal websites etc). Any such posting must include a reference and a link to the journal's website.
Penulis yang menerbitkan pada jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta untuk artikel dalam jurnal ini disimpan oleh penulis.
- Penulis memberikan kepada jurnal hak publikasi pertama dan hak untuk mendistribusikan artikel, termasuk situs web jurnal, basis data online dan bentuk serupa lainnya.
- Penulis setuju untuk melisensikan karya mereka sesuai dengan Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
- Artikel yang diterbitkan dalam JMB bebas digunakan untuk penggunaan non-komersial selama penulis dan jurnal dikaitkan dengan benar dan kreasi baru dilisensikan menurut istilah indentis (lisensi Creative Commons (CC BY-NC-ND 4.0).
- Penulis mempertahankan hak untuk mereproduksi dan mendistribusikan artikel mereka dalam format apa pun, tanpa izin sebelumnya, dengan pengakuan yang tepat untuk publikasi pertama.
- Jika artikel tersebut berisi materi hak cipta yang dimiliki oleh orang lain, penulis harus mendapatkan izin tertulis dari pemilik hak cipta untuk menggunakan kembali materi tersebut. Pengakuan yang tepat harus disertakan.
- Penulis didorong untuk memposting artikel mereka secara online (dalam repositori institusional, situs web pribadi dll). Setiap posting seperti itu harus menyertakan referensi dan tautan ke situs web jurnal.