HALAIK THE RELIGION OF TAU TAA VANA
DOI:
https://doi.org/10.14203/jmb.v17i2.281Abstract
Tau Taa Vana is a minority ethnic group living in Dataran Tinggi Bulang, Central Sulawesi. There are around 1500 inhabitants. They believe in Pue, their only God, and practice Halaik, a local customary religion. According to them, custom (adat) is the same as religion. Halaik, literally means belief. For the people of Tau Taa Vana, custom, tradition, and traditional medication are united as a religion system. Kapongo is the main ritual that provides offerings (sesaji) consisting of betel, areca nut, and lime to the super natural essence or Pue. These offerings are delivered in every special occasion, such as hunting, planting, harvesting, medicating, building house, and ceremonial feast. However, they have no church, no temple, and no regular worship. They can pray anytime and anywhere in various ways. Halaik is a genuine belief that has been practiced by Tau Taa Vana since a long time ago. In the past five decades, however, some of them have converted to be Muslims as well as Christians. Nevertheless, to the present days they still faithfully practice Halaik, their old religion. Keywords: Halaik, Kapongo, Pue, Dataran Tinggi BulangDownloads
References
Humaedi, M. Alie, dkk, 2012, Ekspedisi Menuju Tuhan, Konsep Sehat dan Praktik Pengobatan Komunitas Adat Tau Taa Wana, Yogyakarta, Valia Pustaka.
----------. 2012. Pengakuan Hak-hak Kewarganegaraan Komunitas Adat Terpencil Tau Taa Vana di Pedalaman Hutan Sulawesi Tengah. Jurnal Kajian, Vol. 8, No.3, September. Jakarta: Setjend DPR RI.
----------. 2009. Ketika Emas Diburu dan Garam Tidak lagi Terasa Gurih: Menelusur Modernitas Masyarakat Tau Taa Vana di Lipu Mpoa. Jakarta: LIPI Press.
Jasmin, Paulus, 2011, â€Agama Orang Mualang: Studi Kasus Ritual Gawai†(disertasi), Jakarta, Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Indonesia.
Koentjaraningrat, 1990, Pengantar Ilmu Antropologi, (Cetakan ke-8) Jakarta, PT. Rineka Cipta.
Mahin, Marco, 2009, â€Kaharingan: Dinamika Agama Dayak di Kalimantan Tengahâ€, (disertasi), Jakarta, Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Indonesia.
Mojau, Julianus, 2010, â€Menjadi O Gomanga, Manusia Tidak Mati Seutuhnya Dalam Logika Religius Lokal Orang Halamahera (Khusus Sub-Etnis Tobelo, Loloda, Galela, Tobaru†dalam Pujapriyatna (eds.), Pijar-Pijar Berteologi Lokal, Berteologi Lokal Dari Perspektif Sejarah dan Budaya. Salatiga, Percik.
-------, 2003, â€Religiusitas Masyarakat Halmahera Tradisional dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Mereka Seharihari, sebagai pertimbangan untuk pengembangan teologi operatif lokal†dalam Asnath N Natar dkk. (eds.), Teologi Operatif: Berteologi Dalam Konteka Kehidupan Yang Pluralistik di Indonesia, Jakarta, BPK Gunung Mulia bekerjasama dengan Program Pengembangan Teologi Citra Asia, Yigyakartra.
--------, 2012, â€Beragama = Berbudaya dan Berbudaya = Beragama: Beberapa Catatan Antropologis Tentang AgamaAgama Kekerabatan dalam Bingkai NKRI.†Materi Diskusi Panel pada Konres Nasional IV, AMAN Tobelo, Halmahera Utara, 20 April 2012.
Issue
Section
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- The copyright for articles in this journal is retained by the authors.
- Authors grant to the journal first publication rights and the right to distribute the article, including the journal's web site, online data bases and other similar forms.
- Authors agree to license their work according to Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
- Articles published in JMB are free to use for non-commercial uses as long as the authors and the journal are attributed properly and the new creations are licensed under the indentical terms (license Creative Commons (CC BY-NC-ND 4.0).
- Authors retain the right to reproduce and distribute their articles in any format, without prior authorization, with the proper acknowledgment to the first publication.
- If the article contains copyright material owned by others, authors should obtain written permission from the copyright owner/s in order to reuse the material. Appropriate acknowledgment should be included.
- Authors are encouraged to post their article online (in institutional repositories, personal websites etc). Any such posting must include a reference and a link to the journal's website.
Penulis yang menerbitkan pada jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta untuk artikel dalam jurnal ini disimpan oleh penulis.
- Penulis memberikan kepada jurnal hak publikasi pertama dan hak untuk mendistribusikan artikel, termasuk situs web jurnal, basis data online dan bentuk serupa lainnya.
- Penulis setuju untuk melisensikan karya mereka sesuai dengan Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
- Artikel yang diterbitkan dalam JMB bebas digunakan untuk penggunaan non-komersial selama penulis dan jurnal dikaitkan dengan benar dan kreasi baru dilisensikan menurut istilah indentis (lisensi Creative Commons (CC BY-NC-ND 4.0).
- Penulis mempertahankan hak untuk mereproduksi dan mendistribusikan artikel mereka dalam format apa pun, tanpa izin sebelumnya, dengan pengakuan yang tepat untuk publikasi pertama.
- Jika artikel tersebut berisi materi hak cipta yang dimiliki oleh orang lain, penulis harus mendapatkan izin tertulis dari pemilik hak cipta untuk menggunakan kembali materi tersebut. Pengakuan yang tepat harus disertakan.
- Penulis didorong untuk memposting artikel mereka secara online (dalam repositori institusional, situs web pribadi dll). Setiap posting seperti itu harus menyertakan referensi dan tautan ke situs web jurnal.