RURAL WOMEN RESPOND TO THE CLIMATE CRISIS
AN ECOFEMINISM STUDY ON WOMEN IN BATANGHARI RIVER
DOI:
https://doi.org/10.55981/jmb.2023.2297Keywords:
rural women, gender inequality, land conversion, livelihood changes, climate changeAbstract
Women in the Batanghari watershed experienced changes and lost their livelihoods due to conversion of plantation. Women worked in rubber plantations and agriculture and had to stop working altogether, or worked in plantation companies as daily laborers. Land conversion did not only change the pattern of livelihoods, but also changed the way of life of women. Some women even encouraged their husbands and sons to mine gold in the river to provide for the family. This research was conducted in two villages; Teluk Kuali and Melako Intan were opposite and separated by the Batanghari River. This research aimed to answer the question whether women in the two villages had knowledge about the climate crisis, and how rural women respond to the ongoing climate crisis. In collecting data, this research used interview techniques and direct observation. Ecofeminism is used to analyze this research.
Downloads
References
Al-Farisi, M. S., & Alfirdausi, L. K. (2020). Krisis Iklim, Gender, dan Kerentanan: Potret Perempuan Petani di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Journal of Politic and Government Studies, 9(4), 369–385. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpgs/article/view/28856
AMF, A. (2022). Memandang Isu Krisis Iklim Dalam Kacamata Perempuan. AMF. https://amf.or.id/memandang-isu-krisis-iklim-dalam-kacamata-perempuan/#:~:text=Perempuan merupakan salah satu kelompok yang paling rentan,politik%2C termarjinalisasi. Krisis iklim dapat menimbulkan kerusakan lingkungan
Archer, D., & Rahmstorf, S. (2010). An Introductory Guide to Climate Change. Cambridge University Press.
Astuti, T. M. P. (2012). Ekofeminisme dan Peran Perempuan dalam Lingkungan. Indonesian Journal of Conservation, 1(1), 49–60. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ijc/article/view/2064
Baiduri, R., Wuriyani, E. P., Harahap, M., & Febryani, A. (2022). Perjuangan Perempuan Etnis Batak Toba Dalam Melestarikan Lingkungan. CV. Kencana Emas Sejahtera.
Batrićević, A., & Paunović, N. (2019). ECOFEMINISM AND ENVIRONMENTAL SECURITY. Facta Universitatis, 17(2), 125–136. https://doi.org/https://doi.org/10.22190/FULP1902125B
Dankelman, I., & Naidu, K. (2020). Introduction : Gender , development , and the climate crisis. Gender and Development, 28(3), 447–457. https://doi.org/10.1080/13552074.2020.1843830
Deliver, W. (2021). The Link Between Climate Change and Sexual and Reproductive Health and Rights (Issue January). Women Deliver.
Fakih, M. (2013). Analisis Gender dan Tranformasi Sosial. Pustaka Pelajar.
Gaard, G. (1993). Living Interconnections with Animals and Nature. In G. Gaard (Ed.), Ecofeminism: Women, Animals, Nature (p. 1). Temple University Press.
Hapsari, A. (2021). Perempuan dan Dampak Perubahan Iklim. Hapsari. https://hapsari.or.id/perempuan-dan-dampak-perubahan-iklim/#:~:text=Perubahan iklim telah berdampak terhadap hilangnya sumber-sumber kehidupan,akses terhadap sumberdaya alam milik bersama %28common property%29
Indriyani. (2015). Seni Pertunjukan Lengger dalam Tinjauan Etika Lingkungan Ekofeminisme. In D. Candraningrum & A. I. R. Hunga (Eds.), EKOFENISME III: Tambang, Perubahan Iklim dan Memori Rahim (III, p. 161). Jalasutra.
IPCC. (2019). Climate Change and Land.
Latifa, A., & Fitranita. (2013). Strategi Bertahan Hidup Perempuan dalam Menghadapi Dampak Perubahan Iklim ( The Survival Strategies of Women in Facing the Impacts of Climate Change ). Jurnal Kependudukan Indonesia, 8(1), 53–64. https://ejurnal.kependudukan.lipi.go.id/index.php/jki/issue/view/10
Leach, M. (2016). Gender Equalty and Sustainable Development. Routledge.
Leach, M., Mehta, L., & Prabhakaran, P. (2016). Sustainable Development: A Gender Pathways Approach (M. Leach (ed.)). Routledge.
Marlina, S. (2022). Ekofeminisme Perempuan dalam Menghadapi Dampak Perubahan Iklim di Kalimantan Tengah. Penerbit NEM.
Merchant, C. (1989). The Death of Nature. Harper & Row Publisher.
Mies, M., & Shiva, V. (2014a). Ecofeminism (Z. B. Ltd (ed.)).
Mies, M., & Shiva, V. (2014b). Ecofeminism. Zed Books Ltd.
Nasution, I., Siregar, T. H. S., & Pane, E. (2019). Hubungan Iklim Terhadap Produksi Serta Pendapatan Petani Karet di Kabupaten Padang Lawas Utara. AGRISAINS: Jurnal Ilmiah Magister Agribisnis, 1(1), 56–67. https://doi.org/10.31289/agrisains.v1i1.218
Nation, U. (2015). Paris Agreement.
Pinem, T. (2016). Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut: Kajian Teologi Ekofeminisme. Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual Dan Filsafat Keilahian, 1(2), 129–166. http://journal-theo.ukdw.ac.id/index.php/gemateologika/article/view/219
Programe, U. N. E. (2019). Emissions Gap Report 2019.
Rahmi, L., & Yogica, R. (2012). Kebijakan Penanganan Masalah Perubahan Iklim dengan Trategi Mitigasi dan Adaptasi. Seminar Nasional Perubahan Iklim, 108–112. repository.unp.ac.id/18374/,
Ramadhiani, M. Q. (2021). Krisis Iklim Menigkatkan Resiko Bencana Alam di Seluruh Dunia. Greeneration.Org. greeneration.org/media/green-info/krisis-iklim-meningkatkan-risiko-bencana-alam-di-seluruh-dunia/,
Ruether, R. R. (2003). Ecofeminism and The Challenges of Globalization. In H. Eaton & L. A. Lorentzen (Eds.), Ecofeminsm and Globalization. Rowman & Littlefield Publishers.
Rusmadi. (2016). PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM KEBIJAKAN PERUBAHAN IKLIM. Sawwa, 12(1), 91–110.
Shiva, V. (2008). Soil Not Oil: Environmental Justice in an Age of Climate Crisis. North Atlantic Books.
Subair, Kolopaking, L. M., Adiwibowo, S., & Pranowo, M. B. (2014). RESILIENSI KOMUNITAS DALAM MERESPON PERUBAHAN IKLIM MELALUI STRATEGI NAFKAH (Studi Kasus Desa Nelayan di Pulau Ambon Maluku). Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 9(1), 77–90. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v9i1.1186
Supriadi, H. (2012). Peran Tanaman Karet dalam Mitigasi Perubahan Iklim. Journal of Industrial and Beverage Crops, 3(1), 79–90. http://124.81.126.59/handle/123456789/8243
Susilo, D., & Kodir, A. (2016). Politik Tubuh Perempuan: Bumi, Kuasa dan Perlawanan. Jurnal Politik, 1(2), 317–330.
Tambunan, I. (2021). Selamatkan Daerah Aliran Sungai Batanghari. Kompas. https://www.kompas.id/baca/nusantara/2021/09/06/selamatkan-das-batanghari/?status=sukses_login&status_login=login
Telaumbanua, M., & Nugraheni, M. (2018). Peran Ibu Rumah Tangga dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga. Jurnal Sosio Informa, 4(2).
Tong, R. P. (1998). Feminist Thought. Jalasutra.
UN Indonesia, P. B.-B. (n.d.). Apa Itu Perubahan Iklim? Indonesia UN. https://indonesia.un.org/id/172909-apa-itu-perubahan-iklim
UNFCCC. (n.d.). United Nation Climate Change. UNFCCC.
Wahyudi, J. (2019). Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Dari Pembakaran Terbuka Sampah Rumah Tangga Menggunakan Model IPCC. Jurnal Litbang, XV(1), 65–76.
WALHI. (2022). risis di Tingkat Tapak Semakin Nyata, Penguatan Ambisi Iklim Indonesia Harus Dibarengi Mekanisme Partisipasi Publik yang Lebih Inklusif. WALHI.
Wambrauw, M. S. F., Ohee, K., & Anastasia, A. (2023). Analisis Dampak Krisis Hutan Terhadap Perempuan Merauke Dalam Perspektif Ekofeminisme. Jurnal Perempuan Dan Anak (JPA), 5(2), 104–130. https://ejournal.umm.ac.id/index.php/JPA/article/view/22152
Published
Issue
Section
Copyright (c) 2024 Peppy Angraini, Elza Ramona, Al Amin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- The copyright for articles in this journal is retained by the authors.
- Authors grant to the journal first publication rights and the right to distribute the article, including the journal's web site, online data bases and other similar forms.
- Authors agree to license their work according to Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
- Articles published in JMB are free to use for non-commercial uses as long as the authors and the journal are attributed properly and the new creations are licensed under the indentical terms (license Creative Commons (CC BY-NC-ND 4.0).
- Authors retain the right to reproduce and distribute their articles in any format, without prior authorization, with the proper acknowledgment to the first publication.
- If the article contains copyright material owned by others, authors should obtain written permission from the copyright owner/s in order to reuse the material. Appropriate acknowledgment should be included.
- Authors are encouraged to post their article online (in institutional repositories, personal websites etc). Any such posting must include a reference and a link to the journal's website.
Penulis yang menerbitkan pada jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta untuk artikel dalam jurnal ini disimpan oleh penulis.
- Penulis memberikan kepada jurnal hak publikasi pertama dan hak untuk mendistribusikan artikel, termasuk situs web jurnal, basis data online dan bentuk serupa lainnya.
- Penulis setuju untuk melisensikan karya mereka sesuai dengan Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
- Artikel yang diterbitkan dalam JMB bebas digunakan untuk penggunaan non-komersial selama penulis dan jurnal dikaitkan dengan benar dan kreasi baru dilisensikan menurut istilah indentis (lisensi Creative Commons (CC BY-NC-ND 4.0).
- Penulis mempertahankan hak untuk mereproduksi dan mendistribusikan artikel mereka dalam format apa pun, tanpa izin sebelumnya, dengan pengakuan yang tepat untuk publikasi pertama.
- Jika artikel tersebut berisi materi hak cipta yang dimiliki oleh orang lain, penulis harus mendapatkan izin tertulis dari pemilik hak cipta untuk menggunakan kembali materi tersebut. Pengakuan yang tepat harus disertakan.
- Penulis didorong untuk memposting artikel mereka secara online (dalam repositori institusional, situs web pribadi dll). Setiap posting seperti itu harus menyertakan referensi dan tautan ke situs web jurnal.