DEFORESTASI DAN KETAHANAN SOSIAL

Authors

  • Bayu Andrianto Wirawan Universitas Riau
  • Viktor Amrifo

DOI:

https://doi.org/10.14203/jmb.v22i3.1059

Keywords:

Deforestasi, Ketahanan Sosial, Perhutanan Sosial

Abstract

Tingginya laju deforestasi hutan memang menjadi permasalah utama ekologi yang dihadapi oleh dunia pada saat ini. Perubahan iklim dan juga kehilangan ke-anekaragaman hayati merupakan dua masalah ekologi utama yang dihadapi dunia pada saat ini (Skogen et al., 2018). Le Quéré et al (2018) menyebut bahwa 25% permasalahan ekologi dunia tersebut disebabkan oleh deforestasi dan perubahan penggunaan lahan. Indonesia yang dulu dikenal sebagai “zamrud khatulistiwa†merupakan negara yang juga menghadapi tantangan deforetasi hutan.

Hidayat et al (2019) menyatakan bahwa hutan memegang empat fungsi sekaligus yaitu fungsi ekologi, ekonomi, sosial dan estetika. Secara ekologis, hutan merupakan satu kesatuan ekosistem yang memegang peranan yang sangat penting untuk menjaga tata lingkungan seperti mengatur tata air, kesuburan tanah dan juga udara. Secara ekonomi, hutan memang memiliki nilai guna langsung seperti pada nilai lahan, penghasil komoditas kayu yang bisa di jual dan sumber mata pencaharian. Bagi masyarakat di sekitar hutan, hutan memegang peranan penting dalam kehidupan sosial mereka yang dianggap sebagai milik bersama yang harus dijaga. Hutan juga bisa dijadikan tempat wisata dikarenakan fungsi estetikanya.

Konsep ketahanan sosial yang dimaksudkan dalam buku ini mengacu kepada konsep yang diungkapkan oleh Webersik (2010). Ketahanan sosial menurut Webersik (2010) adalah kemampuan masyarakat untuk beradaptasi terhadap tekanan eksternal ataupun perubahan lingkungan. Ketahanan sosial masyarakat sangat bergantung kepada interaksi faktor sosial dan faktor ekonomi yang kompleks, sehingga interaksi faktor tersebut dapat menjadi modal sosial untuk menjamin kondisi masyarakat tetap bertahan dari tekanan lingkungan. Ketahanan sosial dapat dicapai dengan dua kebijakan yaitu pemberdayaan masyarakat dan juga pemberian akses kepada sumber daya  seperti kebijakan hutan kemasyarakatan dan Perhutanan Sosial (PS) (Ireson et al., 2003). Harapan dari kebijakan pemberdayaan ini adalah agar masyarakat tersebut dapat beradaptasi dengan perubahan sumber daya hutan dan lingkungan dengan meningkatkan ketahanan sosial mereka.

Deforestasi merupakan tantangan tersendiri bagi Indonesia. Pada buku ini Herman Hidayat berusaha menggambarkan tentang kebijakan pemerintah dan juga stakeholder lainnya, dalam memberdayakan komunitas masyarakat yang ada di sekitar hutan untuk dapat memiliki ketahanan sosial dan juga ekonomi. Sebagai gambaran umum terdapat delapan bagian dalam buku ini yang di awali oleh pengantar yang menjelaskan mengenai benang merah antara deforestasi, kemiskinan dan ketahanan sosial. Selanjutnya terdapat 4 bagian dari buku yang membahas mengenai deforestasi yang berdampak buruk bagi ekologi dan juga ketahanan sosial masyarakat sekitar hutan. Selain 4 bagian tersebut, terdapat 1 bagian buku yang masing-masing bagiannya membahas mengenai keberhasilan program pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan dan sebaliknya. Pada bagian lain juga dipaparkan mengenai ketidakberhasilan program pemberdayaan yang diakibatkan oleh faktor ekonomi. Secara khusus, terdapat bagian dalam buku ini yang membahas penegakan hukum terhadap deforestasi yang terjadi terkait dengan kegiatan perkebunan kelapa sawit dan juga Hutan Tanaman Industri (HTI).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Herman Hidayat. 2019. Deforestasi dan Ketahanan Sosial. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Published

2020-12-30

Issue

Section

Book Review

Most read articles by the same author(s)