KEBEBASAN INDIVIDU MANUSIA ABAD DUA PULUH: FILSAFAT EKSISTENSIALISME SARTRE
DOI:
https://doi.org/10.14203/jmb.v18i2.412Abstract
Existentialism was a label for many philosophical thoughts developed in the World War I and II. It becomes a break-through against the traditional ways of thinking, namely essentialism considering empirism and rationalism and the ontology of rationalistic being as the only ways of thinking. The traditional thinkers has agreed to dismish any possibility to change the answer to the question of being. The existentialist thinker made a revolt against that traditional philosopher of essentialism which had developed since the era of Plato and Aristoteles as a deterministic philosophy. Jean-Paul Sartre, well-known French philosopher was one of existentialist thinker who discusses human as an existential subject. According to him, existentialism was also a philosophy of being, but he resists rationalizing it. In his thought, existentialism is the personal experience of human as a subject. He calls ‘etre-en soi’ for human conciousness object and etre pour-soi for human consciousness. The purpose of human existensialist, according to him, is to be etre-ensoi-etre pour soi’ or the fully consciousness in the self. Subjectivism of human being was becoming the focus of thinking creating a new scientific mainstream called psychology. Keywords: Existentialism, Anti-deterministic, World War, Psichology and Subjectifism, Being And Nothingnes ( L’Etre et Neant.) Eksistensialisme merupakan sebuah label yang diberikan terhadap banyak pemikiran filsafat yang berkembang pada Perang Dunia I dan II. Aliran ini mendobrak aliran pemikiran tradisional sebelumnya yaitu Esensialisme yang hanya menganggap empirisme dan rasionalisme serta ontologi rasional tentang ‘ada’ sebagai hakikat pemikiran. Pemikir-pemikir tradisional telah menyepakati untuk menghilangkan setiap kemungkinan yang mengubah pertanyaan tentang ‘ada’. Pemikir-pemikir Eksistensialis melakukan revolusi terhadap para Filsuf Esensialis yang telah berkembang selama berabad-abad sejak zaman Plato dan Aristoteles sebagai suatu bentuk filsafat yang deterministik. Jean-Paul Sartre, filsuf Perancis yang terkenal adalah salah satu pemikir Eksistensialis yang membicarakan manusia sebagai subjek yang eksistensial. Menurutnya, Eksistensialisme juga merupakan filsafat tentang ‘ada’, tetapi dia menolak untuk membakukannya menjadi satu-satunya hakikat pemikiran. Ia menganggap bahwa Eksistensialisme merupakan pengalaman personal manusia sebagai subjek. Dia menyebut ‘etre-en soi’ terhadap objek kesadaran manusia dan ‘etre-pour soi’ terhadap kesadaran manusia itu sendiri. Tujuan kesadaran manusia menurut Sartre adalah menjadi ‘etre-en soi- etre-pour soi’ atau ‘kesadaran yang penuh pada dirinya.’ Subjektivitas manusia menjadi fokus pemikiran yang melahirkan aliran ilmu pengetahuan terbaru yaitu Psikologi. Kata kunci: Eksistensialisme, Anti Deterministik, Perang Dunia, Psikologi, Subjektivisme, Ada dan tiada (L’Etre et le Neant).Downloads
References
Baene, Blasius B. (2008). Konsep Eksistensialisme Søren Kierkegaard. http://sapereaudenias. blogspot.co.id/2008/11/konsep-eksistensialisme- sren_20.html, diakses pada tanggal 12 Oktober 2016
Beerling, R.F. (1966). Filsafat Dewasa Ini. Jakarta: P.N. Balai Pustaka.
Blackham H.J. (1952). Six Existentialist Thinkers. Kierkegaard. Nietzsche. Jaspers. Marcel. Heiddeger. Sartre. London & Henley: Rouledge&Kegan Paul.crossref
Edward, Paul (Ed.). (1967). The Encyclopedia of Philosophy. New York: The Macmillan Company & The Free Press.
Hadiwijono, Harun. (1985). Seri Sejarah Filsafat 2. Jogjakarta: Kanisius.
Kaufmann, Walter. (1989). Existentialism from Dostoevsky to Sartre New York-USA: Penguin Book.
Fauzia, N. (2013). Eksistensialisme dalam Novel The Zahir Karya Paulo Coelho. http://journal.trunojoyo.ac.id/prosodi/arti cle/view/40, diakses pada 12 Oktober 2016
Petrick, M. & Tyran, E. (2003). Development perspectives of subsistence farms in South-eastern Poland: Social buffer stock or commercial agriculture? In: Abele, S., Frohberg, K. (eds.), Subsistence Agriculture in Central and Eastern Europe: How to Break the Vicious Circle?. IAMO (Studies on the Agricultural and Food Sector in Central and Eastern Europe. 19).
Halle (Saale): 106-123. http://www.iamo.de/fileadmin/ institute/pub/sr_vol22.pdf diakses pada tanggal 12 Oktober 2016
Rukiyati. (2016). Pemikiran Pendidikan Menurut Eksistensialisme. http://staff.uny.ac.id/../ Pemikiran % 20Pendidikan%20menurut %20Eksistensialisme_0.docx, diakses pada 12 Oktober 2016 Sazza,
Rezania. (2014). Konflik Eksistensial Manusia Menurut Jean Paul Sartre. http://rezania-sazza-fpsi12.web.unair. ac.id/artikel_detail-100645-UmumKonflik%20Eksistensial%20Manusia%2 0Menurut%20Jean%20Paul%20Sartre.ht ml diakses pada 12 Oktober 2016
Tjahjadi, Simon Petrus L. (2007). Tuhan Para Filsuf dan Ilmuwan: dari Descartes sampai Whitehead. Yogyakarta: Kanisius.
Sartre, Jean Paul. (1972). The Psychology of Imagination. London: Methuen & Co Ltd.
_____________. (1950). L’Imagination. Paris: Universitaires de France 108 Boulevard Saint Germain.
Issue
Section
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- The copyright for articles in this journal is retained by the authors.
- Authors grant to the journal first publication rights and the right to distribute the article, including the journal's web site, online data bases and other similar forms.
- Authors agree to license their work according to Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
- Articles published in JMB are free to use for non-commercial uses as long as the authors and the journal are attributed properly and the new creations are licensed under the indentical terms (license Creative Commons (CC BY-NC-ND 4.0).
- Authors retain the right to reproduce and distribute their articles in any format, without prior authorization, with the proper acknowledgment to the first publication.
- If the article contains copyright material owned by others, authors should obtain written permission from the copyright owner/s in order to reuse the material. Appropriate acknowledgment should be included.
- Authors are encouraged to post their article online (in institutional repositories, personal websites etc). Any such posting must include a reference and a link to the journal's website.
Penulis yang menerbitkan pada jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta untuk artikel dalam jurnal ini disimpan oleh penulis.
- Penulis memberikan kepada jurnal hak publikasi pertama dan hak untuk mendistribusikan artikel, termasuk situs web jurnal, basis data online dan bentuk serupa lainnya.
- Penulis setuju untuk melisensikan karya mereka sesuai dengan Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
- Artikel yang diterbitkan dalam JMB bebas digunakan untuk penggunaan non-komersial selama penulis dan jurnal dikaitkan dengan benar dan kreasi baru dilisensikan menurut istilah indentis (lisensi Creative Commons (CC BY-NC-ND 4.0).
- Penulis mempertahankan hak untuk mereproduksi dan mendistribusikan artikel mereka dalam format apa pun, tanpa izin sebelumnya, dengan pengakuan yang tepat untuk publikasi pertama.
- Jika artikel tersebut berisi materi hak cipta yang dimiliki oleh orang lain, penulis harus mendapatkan izin tertulis dari pemilik hak cipta untuk menggunakan kembali materi tersebut. Pengakuan yang tepat harus disertakan.
- Penulis didorong untuk memposting artikel mereka secara online (dalam repositori institusional, situs web pribadi dll). Setiap posting seperti itu harus menyertakan referensi dan tautan ke situs web jurnal.