FATWA KH. AHMAD RIFAI KALISALAK TENTANG OPIUM DAN ROKOK DI JAWA ABAD XIX FATWA OF KH. AHMAD RIFAI KALISALAK ON OPIUM AND SMOKING IN THE 19th CENTURY JAVA

Authors

  • Ayang Utriza Yakin Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Direktur Indonesian Sharia Watch, dan SMRC Fellow di PPIM-UIN Jakarta.

DOI:

https://doi.org/10.14203/jmb.v18i1.329

Abstract

Abstract The paper explores the admonition and advice (read: legal opinion) of Ahmad Rifai on opium and smoking in a manuscript entitled Bahs al-‘Iftâ’ (Discussion of Fatwa). The discussion will be limited to this fatwa for several reasons. First, the fatwa is the most interesting issue compared to the other themes and topics found in the manuscript. Most of themes and topics pertain merely to the ritual issues and to advice about the ways things should be done, for example, how to conduct a pilgrimage, prayer, and fasting, on the one hand, and to the tasawuf issues, such as taubat, tawakkal, mujâhadah, and riyâ’, on the other hand. Second, the fatwa is more comprehensive, even though short, thus enabling a deeper investigation of the selected fatwa. The article will use the philology, history, and legal methods. First, it will provide the transliteration from Pegon into Latin character and translation from Javanese into Indonesian as a philological work. Then, the author will analyze the writing using a historical approach to place the text in its contexts, and to provide a historical background for the fatwa. Eventually, the author will discuss the fatwa from a legal perspective. The paper seeks to answer the questions: What is the legal opinion of Ahmad Rifai on opium and smoking? What circumstances drove him to issue such legal opinion? What are the distinctions of his fatwa that differ from other ulama? Which and what methods did Rifai use in issuing the above mentioned fatwa? The main contribution of this article is first to provide the original text of KH. Ahmad Rifai Kalisalak on smoking and opium. Second, the article reveals that he was the only ulama concerned with the issue of smoking and opium in the 19th Century Java. Keywords: Ahmad Rifai, Bahsul Ifta, Marriage, Opium, Smoking, Ambon, Java Abstrak Tulisan ini membahas fatwa Ahmad Rifai tentang Opium dan Rokok di dalam naskah yang berjudul Bahs al-‘Iftâ’ (Pembahasan tentang Fatwa). Diskusi di dalam artikel ini hanya dibatasi pada fatwa tersebut untuk beberapa alasan. Pertama, fatwa ini adalah fatwa yang paling menarik dibandingkan dengan masalah-masalah yang ditemukan di dalam naskah. Hampir semua tema dan topik hanya terkait dengan soal-soal ibadah dan nasehat mengenai bagaimana sesuatu harus dilakukan. Contohnya, bagaimana melaksanakan ibadah haji, salat, dan puasa di satu sisi, dan terkait dengan soal-soal tasawuf, seperti taubat, tawakal, mujahadah, dan riya di sisi lain. Kedua, fatwa ini adalah fatwa terlengkap, walaupun hanya pendek, dan karenanya memungkinkan untuk menganalisis fatwa yang dipilih itu lebih dalam. Penulis menggunakan pendekatan Filologi, Sejarah, dan Hukum. Mulanya, ia akan menyediakan alih aksara dari aksara Pegon ke aksara Latin dan alih bahasa dari bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia sebagai kerja filologis. Kemudian, penulis akan menganalisis fatwa dengan menggunakan pendekatan sejarah guna meletakkan teks dalam konteksnya dan memberikan latar belakang sejarah untuk fatwa tersebut. Akhirnya, penulis akan membicarakan fatwa itu dari pandangan hukum. Makalah ini akan mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan: apa fatwa Ahmad Rifai tentang Opium dan Rokok? Keadaan apa yang mendorong Rifai mengeluarkan fatwa demikian? Apa yang membedakan fatwanya dan fatwa ulama lain? Metode apa dan yang mana yang digunakan Rifai untuk mengeluarkan fatwa tersebut di atas? Sumbangsih utama dari tulisan ini adalah, pertama, menyediakan teks asli KH. Ahmad Rifai Kalisalak tentang rokok dan opium, dan, kedua, tulisan ini mengungkapkan bahwa Rifai adalah satu-satunya ulama yang perhatian pada masalah rokok dan opium pada abad ke-19 di Jawa. Kata kunci: Ahmad Rifai, Bahsul Ifta, Pernikahan, Opium, Rokok, Ambon, Jawa

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amin, Ahmad Syadzirin. (1989). Mengenal Ajaran Tarjumah Syaikh H. Ahmad Rifa’ie RH. Dengan Madzhab Syafi’i dan I’tiqad Ahlisunnah wal Jama’ah, Jakarta: Jamaah Masjid Baiturrahman.

Anam, Adib Misbahul. (2014). Nazam Tarekat KH. Ahmad Rifai Kalisalak: Kajian Tekstual dan Kontekstual Sastra Pesantren Jawa Abad ke-19. Disertasi. FIB Universitas Indonesia. Jakarta.

Basri. (2008). Indonesian Ulama in the Haramayn and the Transmission of Reformist Islam in Indonesia (1800-1900). PhD dissertation. University of Arkansas.

Behrend, T.E. (Ed). (1998). Katalong Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid IV: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Jakarta: Obor.

Berg, L.W.C. Van Den. (1886). Het Mohammedaansche godsdienstonderwijs op Java en Madoera en de daarbij gebruikte Arabische boeken. Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde, Batavia, (TBG) 31, 519-555.

Djamil, Abdul. (2001) Perlawanan Kiai Desa: Pemikiran dan Gerakan Islam KH. Ahmad Rifai Kalisalak. Yogyakara: Kalisalak.

Gusmian, Islah. (2008). Pemikiran Islam Kiai Ahmad Rifai: Kajian atas Naskah Tabsirah (KBG 486), Jurnal Lektur Keagamaan, vol. 6 (1) 67-90.

Ismawati. (2004). Jaringan Ulama Kendal abad ke-

dan ke-20. Disertasi. Program

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Karim, Muchith A. (2006). Pokok-Pokok Kandungan Kitab Tabyin al-Islah Karya Kiai Haji Ahmad Rifa’i al-Jawi, Jurnal Lektur Keagamaan, Vol. 4 (1), 47-77.

Issue

Section

ARTICLES