“De Particuliere Sadja”: Kelas Menengah Kota dan Politik Kewargaan di Kota Kolonial Surabaya Akhir Abad ke-19

Authors

  • Andi Achdian Program Studi Sosiologi Universitas Nasional, Jakarta
  • Erna E. Chotin Program Studi Sosiologi Universitas Nasional, Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.14203/jmb.v20i1.590

Keywords:

Kota Kolonial, Masyarakat Sipil, Politik Kewargaan

Abstract

Dalam kepustakaan kontemporer di Indonesia, konsepsi tentang masyarakat sipil dan politik kewargaan telah menjadi tema penting yang mengisi kepustakaan ilmu sosial dan politik di Indonesia sejak dekade 1990an dalam menghadapi dominasi kekuasaan pemerintahan otoriter Orde Baru. Bagaimanapun, terdapat kelemahan dalam perkembangan konsep tersebut dengan ketiadaan rujukan historis dalam pengalaman sejarah Indonesia. Dengan menguraikan bagaimana perkembangan kehidupan masyarakat kota kolonial Surabaya pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20, artikel ini menunjukkan dimensi penting ruang kota dan praktek politik yang muncul di dalamnya sebagai landasan penting bagi kemunculan masyarakat sipil yang kuat untuk mewujudkan konsepsi ideal politik kewargaan dalam kehidupan sehari-hari warga. Tema yang muncul dalam tulisan ini dengan diharapkan dapat merangsang pembicaraan dan debat akademis di Indonesia terkait konsepsi tersebut seiring konteks perkembangan masyarakat Indonesia yang secara demografis berkembang menjadi masyarakat kota dalam waktu satu dekade ke depan. In the last three decades, civil society and citizenships has become key terms that entered the debates and dicussions about the prospects of democtratization in Indonesian society under the New Order regime in 1990s. However, due to the lack of historical perspectives and evidences, the debates and discussions about civil society and citizenships tems in the academic discourse in Indonesia has increasingly been left behind in the literatures. By focusing its analyses to the development of colonial city of Surabaya in the late nineteenth to the early twentieth century under the Dutch colonialism, this article seeks to highlight an interesting aspects that was neglected in the debates. This article presented the idea that the spatial aspect of the city and the dynamic development of city politics has become a crucial aspect in the development of strong civil society and the politics of citizenships in the Dutch colony at the time.

Downloads

Download data is not yet available.

References

SURAT KABAR

Algemeene Handelsblad (AH),

De Oostpost, 1850 - 1858

Het Nieuws van den Dag (HN), 1910 - 19

Soerabajasche Handelsblad (SH), 1890 - 1942

BUKU & ARTIKEL

Basundoro, Purnawan. (2014) Merebut Ruang Kota. Aksi Rakyat Miskin Kota Surabaya 1900-1960an. Jakarta: Marjin Kiri.

Bourdieu, Pierre. Distinction (1984). A Social Critique of the Judgment of Taste. Massachusets: Cambridge University Press.

Boomgard, Peter. (2004) Anak Jajahan Belanda. Sejarah Sosial dan Ekonomi Jawa 1795-1880. Jakarta: KITLV Jakarta.

Clark, Peter. (2000). British Clubs and Societies, 1580-1800. The origins of Associational World. Oxford: Clarendon Press.

Dick, Howard. (2003). Surabaya, City of Work: A Socioeconomic History, 1900-2000. Athen: Ohio University Press.

De Graaf, H.J. (2002). Puncak Kekuasaan Mataram: Politik Ekspansi Sultan Agung. Jakarta: Grafiti Press.

Departement van Economische Zaken (1938). Statistische Zakboekje Voor Nederlandsch-Indie. Mededeeling No. 156. Batavia: G. Kolf & Co.

Elout. C.K. (1930). De Groote Oost. Reisbrieven van C.K. Elout. Den Haag: N.V. Boekhandel.

Faber, G.H. von. (1931). Oud Soerabaja: De geschiedenis van Indie’s eerste koopstad va de oudste tijden tot de instelling van den gemeenteraad (1906). Surabaya: Gemeente Soerabaia.

__________, (1936). Nieuw Soerabaja: De geschiedenis van Indie’s voornamste koopstad in de eerste kwarteeuw sedert hare instelling 1906-1936. Surabaya: Gemeente Soerabaia.

Frederick, William H. (1989). Pandangan dan Gejolak. Masyarakat Kota dan Lahirnya Revolusi Indonesia (Surabaya 1926 – 1946). Jakarta: PT. Gramedia.

Habermas, Jürgen. (1991). The Structural Transformastion of the Public Sphere. An Inquiry into a category of Bourgeois Society. Cambridge & Massachussets: MIT Press.

Kidambi, Prashant. (2007). The Making of the Indian Metropolis. New York: Ashgate.

Kim, Sukkoo. (2006). “Divison of Labor and the Rise of Cities: Evidence from U.S. Industrialization, 1850-1880.†Working Paper. Cambridge-Massachusets Avenue: National Bureau of Economic Research. crossref

Kol, H. Van. (1903, 24 Desember) “Uit Onze Kolonie,†Surabaya: Soerabajasch Handelsblad.

Onghokham. (1989). Runtuhnya Hindia-Belanda. Jakarta: KPG.

Ray, Utsa. (2015). Culinary Culture in Colonial India. A Cosmopolitan Platter and the Middle-Class. Delhi: Cambridge University Press. crossref

Reid, Anthony. (1993). Southeast Asia in the Age of Commerce, 1450-1680. New Haven & London: Yale University Press.

Robet, Robertus & Hendrik Boli Tobi. (2015). Pengantar Sosiologi Kewarganegaraan. Dari Marx sampai Agamben. Jakarta: Marjin Kiri.

Schrieke, B. (1966). Indonesian Sociological Studies. The Hague: W. Van Hoeve.

Wignjosoebroto, Soetandyo. (2005). Pasang surut otonomi daerah: sketsa perjalanan 100 tahun. Jakarta: Yayasan Tifa.

Yeoh, Brenda S.A. (2003). Contesting Space in Colonial Singapore: Power Relations and the Urban Built Environment. Singapore: NUS Press. crossref

Published

2018-06-27

Issue

Section

ARTICLES