PENELITIAN SOSIAL BUDAYA MARITIM DAN SUMBANGANNYA PADA KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG PERIKANAN DAN KELAUTAN

Authors

  • Mashuri Imron Balai Bahasa Jawa Timur
  • Ary Wahyono P2KK – LIPI

DOI:

https://doi.org/10.14203/jmb.v20i1.564

Abstract

Interaksi antara nelayan dengan lingkungan laut telah menimbulkan kebudayaan tersendiri. Oleh karena itu, Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan kebudayaan (P2KK) - LIPI melakukan penelitian permasalahan kelautan dan perikanan di Indonesia, khususnya terkait dengan permasalahan sosial budaya masyarakat nelayan dan masyarakat pesisir pada umumnya. Tulisan ini menjelaskan perkembangan penelitian maritim di P2KK-LIPI, dan sumbangannya pada kebijakan pemerintah di sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Ada tujuh topik penelitian yang telah dilakukan, yaitu: (1) aspek-aspek sosial budaya masyarakat maritim, (2) hak ulayat laut, (3) kooperatif manajemen (ko-manajemen), (4) konflik kenelayanan, (5) pengelolaan sumber daya laut dalam era otonomi daerah, (6) perubahan iklim, dan (7) peran nelayan dalam mengatasi penyelundupan manusia. Penelitian-penelitian tersebut telah memberikan sumbangan pemikiran pada kebijakan pemerintah di sektor kelautan dan perikanan. Penelitian hak ulyat laut misalnya, telah menyadarkan pemerintah tentang pentingnya pengakuan dan penghormatan terhadap pengelolaan yang dilakukan oleh masyarakat hukum adat. Begitu pula penelitian penerapan hak pengusahaan pesisir juga telah mendorong munculnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, yang menghapus pasal-pasal yang berkaitan dengan HP-3, sebagaimana diamanatkan olah Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 3/PUU-VIII/2010. The interaction between fishermen and the marine environment has led to its own culture. Therefore, Center for Social and Cultural Studies conducted research on marine and fisheries issues in Indonesia, especially related to social and culture issues of fishermen and coastal community in general. This paper describes the development of maritime research in P2KK LIPI, and its contribution to goverment policy in the marine and fisheries sector in Indonesia. There are seven research topics that have been done, namely: (1) social and cultural aspects in maritime community, (2) marine tenure, (3) co-management, (4) fisheries conflicts, (5) management of marine resources in the era of regional autonomy, (6) climate change, and (7) the role of fishermen in overcoming people smuggling. These studies have contributed to the idea of goverment policies in the marine and fisheries sector. Research about marine tenure for example, has made the government aware the importance of recognition and respect for the management conducted by traditional legal community. Similarly, research about implementation of coastal concession rights has also encouraged the emergence of Act Number 1 of 2014, about Amandement on Act Number 27 of 2007 about Management of Coastal Area and Small Islands, which removed articles related to HP-3, as mandated by the Decicion of the Constitution Court Number 3/PUU-VIII/2010.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdussomad; Dedi Supriadi dan Ratna Indrawasih, 1994. Hak Ulayat Laut Masyarakat Maritim Indonesia Bagian Timur. Hak Ulayat Laut Desa Haruku, Maluku Tengah. Jakarta, PMB-LIPI

Adhuri, Dedi S; Ary Wahyono dan Sudiyono, 2002. Studi tentang Model-Model Institusi Kemitraan pada Pengelolaan Sumber Daya Kelautan. Pelajaran dari Beberapa Konflik Kenelayanan. Jakarta PMB-LIPI

Adhuri, Dedi S. Dkk., 2003. Pengelolaan Sumber Daya Alam secara Terpadu. Pelajaran dari Praktek Pengelolaan Sumber Daya Laut di Bangka – Belitung, Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Pengelolaan Taman Nasional Lore Lindu di Sulawesi Tengah. Jakarta, PMB – LIPI

Adhuri, Dedi, Ratna Indrawasih dan Ary Wahyono, 2006. Konflik-Konflik Kenelayanan: Distribusi, Pola, Akar Masalah dan Resolusinya. Studi Kasus di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dan Kep. Riau. Jakarta, LIPI Press.

Ahimsa, NSP.1994. Antropologi Ekologi: Beberapa Teori dan Perkembangannya, dalam Jurnal Masyarakat Indonesia XX (4): 1-44

Antariksa, I GP dkk., 1991. Tobati: Kehidupan Nelayan di Atas Laut. Jakarta, PMB – LIPI

Antariksa, I GP.; 1995. Hak Ulayat Laut Masyarakat Maritim Kecamatan Pulau-Pulau Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku. Jakarta, PMB-LIPI

Bailey, Conner dan Charles Zernes, (1982). Community Based Fisheries Management Institutions in Indonesia, in Maritim Antrhopological Studies 5 (1): 1-7

Buku Panduan Pelatihan untuk Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, 2006. Diterbitkan di Jakarta atas Kerjasama Polri, IOM dan Kedutaan Australia.

Cholisin, 2011. Pemberdayaan Masyarakat. Makalah disampaikan pada Gladi Manajemen Pemerintahan Desa bagi Kepala Bagian/Kepala Urusan Hasil Pengisian Tahun 2011 di Lingkungan Kabupaten Sleman

Dahuri, Rakhmin, 1999. Perencanaan Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Terpadi BerbasisMasyarakat. Makalah disampaikan dalam Rapat Koordinasi Proyek dan Kegiatan Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan di Indonesia, Ditjend Bangda Depdagri

Hardin, G., 1968. Tragedy ofd the Common. Science 162: 1243-1248

http://muhammadalvisyahrin.blogspot.co.id/2014/07/indonesia-darurat-imigran-ilegal.html

Imron, Masyhuri, 1995. Hak Ulayat Laut Masyarakat Maritim. Desa Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, Ambon. Jakarta, PMB-LIPI

Imron, Masyhuri (ed)., 2009. Pengelolaan Sumber Daya Laut di Era Otonomi Daerah. Respons Daerah terhadap Kompleksitas Permasalahan Kenelayanan. Jakarta, LIPI Press.

Imron, Laksono dan Surmiati Ali, 1993. Aspek-Aspek Sosial Budaya Masyarakat Maritim Indonesia Bagian Timur. Hak Ulayat Laut Desa Endokisi- Kecamatan Demta – Jayapura. Jakarta, PMB-LIPI

Imron, Masyhuri, dkk., 2005. Manajemen Sumber Daya Laut dalam Perspektif Otonomi Daerah.Pengelolaan Berbasis Komunitas dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah. Jakarta, LIPI Press.

Imron, Masyhuri, dkk., 2006. Manajemen Sumber Daya Laut dalam Perspektif Otonomi Daerah.Kasus Kota Padang dan Kota Tidore. Jakarta, LIPI Press.

Imron, Masyhuri, dkk., 2008. Manajemen Sumber Daya Laut dalam Perspektif Otonomi Daerah. Respons Daerah terhadap Kebijakan Otonomi di Sekjtor Kelautan. Kasus Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung dan Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Jakarta, LIPI Press.

Imron, Masyhuri dan Soetopo, Toni, 2009. Potret Kesejahteraan Masyarakat di Dua Desa Pesisir. Jakarta, LIPI Press.

Imron, Masyhuri, Ary Wahyono dan Akhmad Solihin, 2010. Studi Penerapan Hak Pengusahaan Pesisir (HP-3) pada Masyarakat Pulau Kecil di Pulau Sebatik. Persepsi, Sikap dan Aspirasi Masyarakat. Jakarta, LIPI Press

Imron, Masyhuri, Ary Wahyono dan Akhmad Solihin, 2011. Permasalahan Pengelolaan Kelautan di Pulau Sebatik. Pengelolaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil serta Rekomendasi Kebijakan. Jakarta, PT. Gading Inti Prima.

Imron, Masyhuri, Ary Wahyono dan Akhmad Solihin, 2015. Nelayan Sukabumi dan Problematika Pemberdayaan. Jakarta, PT. Gading Inti Prima

Imron, Masyhuri, Ary Wahyono dan Akhmad Solihin, 2016. Problematika Pemberdayaan dalam Program Minapolitan Perikanan Tangkap. Jakarta, PT. Gading Inti Prima

Indrawasih, Ratna (ed)., 2004. Pengelolaan Sumber Daya Laut secara Terpadu (Co-Management: Evaluasi Pengelolaan Model Co-Fish. Jakarta, PMB-LIPI

Indrawasih, Ratna, Masyhuri Imron dan Antariksa, I, GP., 2002. Pengelolaan Sumber Daya Laut secara Terpadu: Masyarakat Nelayan dan Negosiasi Kepentingan. Jakarta, PMB-LIPI

Indrawasih, Ratna, Ary Wahyono dan Aulia Hadi, 2008. Konflik-Konflik Kenelayanan: Distribusi, Pola, Akar Masalah dan Resolusinya. Penelusuran Nelayan Pelintas Batas dan Konflik Antar kelompok Nelayan di Kabupaten Sumenep-Madura. Jakarta, LIPI Press.

IPCC, 2007. The Fourth Assessmen Report, Working Group I.

Johannes, RE.; 1978. Traditional Marine Conservation Methodes in Oceania and Their Demise, in Annual Review of Ecology and Systematics 9: 349-364. crossref

Kelautan dan Perikanan dalam Angka 2014. Jakarta, Pusat Data, Statistik dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan

Laksono, DS. dan Surmiati Ali, 1995. Hak Ulayat Laut Masyarakat Maritim. Desa Bindusi, Kecamatan Biak Timur, Kabupaten Biak Numfor, Irian Jaya. Jakarta, PMB-LIPI

Marzali, Amri, 2003. Strategi Peisan Cikalong dalam Menghadapi Kemiskinan. Penerbit Yayasan Obor Indonesia. Jakarta

Retnowati, Endang dkk., 1991. Nelayan Hitu: Perubahan Orientasi Kerja. Jakarta, PMB – LIPI

Sudo, Ken-ichi, 1983. Social Organization and Types of Sea Tenure in Micronesia, dalam Ruddle, Kenneth dan Johannes, R.E (ed): Traditional Marine Resources Management in the Pacific Basin: an Anthology. Jakarta, UNESCO/ROSTSEA

Tuler, Seth et. Al.; 2008. Assessing Vulnerability: Integrating Informations about Driving Forces that Affect Risk and Risilience in Fishing Communities, in Human Ecology Review Vol 5 No. 2

United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS), 1982

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau-Pulau kecil

Wahyono, Ary (ed), 2007. Manajemen Sumber Daya Laut dalam Perspektif Otonomi Daerah. Respons Daerah terhadap Kebijakan Otonomi di Sektor Kelautan: Kasus Kota Bengkulu dan Kabupaten Tanah Laut. Jakarta, LIPI Press.

Wahyono, Ary, dkk., 1991. Bebalang: memudarnya Fungsi Seke. Jakarta, PMB – LIPI

Wahyono, Ary, dkk., 1992. Nelayan dan Strategi Menghadapi Ketidakpastian (di Beo, Sathean dan Demta). Jakarta, PMB – LIPI

Wahyono, Ary dkk., 2001. Pemberdayaan Masyarakat Nelayan. Yogyakarta, Media Pressindo.

Wahyono, Ary, Masyhuri Imron dan Ibnu Nadzir Daraini, 2014a. Studi Kerentanan Masyarakat Pesisir Akibat Perubahan Iklim: Kasus Nelayan Tangkap di Kabupaten Pacitan. Jakarta, PT. Gading Inti Prima.

Wahyono, Ary, Masyhuri Imron dan Ibnu Nadzir Daraini, 2014b.Indikator Kerentanan Sosial Budaya Masyarakat Pesisir Akibat Perubahan Iklim. Sintesa Empat Daerah: Kabupaten Probolinggo, Minahasa Utara, Banyuwangi dan Pacitan. Jakarta, PT. Gading Inti Prima.

Wahyono, Ary, Fadjar Ibnu Thufeil dan Antariksa, I GP.; 1994. Hak Ulayat Laut di Sangihe Talaud (Studi Kasus tentang Sistem Pengelolaan Sumber Daya pada Nelayan Pulau dan Nelayan Pantai). Jakarta, PMB – LIPI

Published

2018-06-27

Issue

Section

ARTICLES

Most read articles by the same author(s)