ANALISIS WACANA PERCAKAPAN WARGA DALAM GRUP FACEBOOK BUBUHAN SAMARINDA: IDENTIFIKASI POTENSI KONFLIK SOSIAL

Authors

  • Ali Kusno Kantor Bahasa Kalimantan Timur

DOI:

https://doi.org/10.14203/jmb.v19i1.391

Keywords:

conflict sara, Samarinda, critical discourse analysis, Bubuhan Samarinda.

Abstract

Samarinda, the capital city of East Kalimantan province are inhabited by various ethnic groups. Friction between residents and groups are frequent. Small conflict between residents involving different ethnic groups may widen into conflict of ethnic, religion, race, and inter group relationship called SARA. This study aims to identify potential conflicts with SARA nuances in Samarinda city through citizens’ conversation discourse in Facebook group called ‘Bubuhan Samarinda’ (FBS). Identification of conversation was analyzed through FBS group. The FBS discourse represents the issue within Samarinda citizens. On the contrary, the opinion within FBS group influences citizens’ life. This paper used critical discourse analysis from Fairclough. The data were gathered from the discourse conversation among FBS group members. The result shows that the conversations tend to use primordial statement dominated by ethnic factor. The primordialism sounds like propaganda of one ethnic group. There are the provocations of conflict between indigenous and the migrants, that shows social jealousy. There is also a stigma that immigrants only exploit the wealth of Borneo, which becomes a main problem in Samarinda. The potential violence arises from the existence of ethnic organization. Samarinda adalah ibu kota Provinsi Kalimantan Timur yang dihuni oleh beragam suku. Gesekan-gesekan antarwarga dan kelompok sering terjadi. Konflik kecil antarwarga melibatkan kesukuan dapat melebar ke konflik SARA. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi konflik bernuansa SARA di Kota Samarinda melalui wacana percakapan warga dalam grup Facebook ‘Bubuhan Samarinda’ (FBS). Identifikasi percakapan warga melalui grup FBS.Wacana yang terbentuk dalam FBS merepresentasikan isu yang berkembang dalam kehidupan warga Kota Samarinda. Begitu pula sebaliknya, opini yang terbentuk dalam grup FBS mempengaruhi kehidupan warga. Penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis Model Fairclough.Data penelitian diambil dari wacana percakapan anggota grup FBS. Teknik analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya potensi konflik bernuansa SARA yang didominasi faktor kesukuan. Hal itu didukung oleh tingginya primordialisme warga. Munculnya propaganda bahwa suku tertentu harus disegani. Adanya provokasi antara suku asli dengan pendatang yang lebih banyak dipicu kecemburuan sosial. Terbentuknya stigma bahwa pendatang menjadi biang masalah di Kota Samarinda karena hanya mengeksploitasi kekayaan Kalimantan. Potensi kekerasan menguat karena keberadaan organisasi massa yang mendasarkan pada kesukuan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmadi F., Y.D. (2014). "Analisis Wacana Kritis: Ideologi Hizbut Tahrir Indonesia dalam Wacana Kenaikan Harga BBM 2013 di Buletin Al-Islam yang berjudul 'Menaikkan Harga BBM: Menaikkan Kemiskinan'". Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa, 12 (2), 253–265.

BanjarmasinPost. (2011). Usai Sidang, Sembelih Hewan. Diakses dari http://komisi kepolisianindonesia.com/umum/read/33 08/usai-sidang-sembelih-hewan.html pada 3 November 2016.

BPS. (2016). Jumlah Penduduk Tahun 2013. Diakses dari https://samarindakota.bps. go.id/linkTableDinamis/view/id/2 pada 25 September 2016.

Djajasudarma, T.F. (1993). Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. (W. Nadeak, Ed.) (I). Bandung: PT Eresco.

Eka, W. (2007). Kalimantan Diambang Perang Etnis? Berpolitik.com. Diakses dari http://www.berpolitik.com/news.pl?nid= 6399&cid=21&gid=25 pada 11 September 2016.

Hepburn, A., & Potter, J. (2007). "Discourse Analytic Practice" dalam C. Seale, G. Gobo, J. F. Gubrium, & D. Silverman (Eds.), Qualitative Research Practice (II, p. 168). Great Britain: Cromwell Press Ltd.

Keraf, G. (2006). Diksi dan Gaya Bahasa (16th ed.). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Krisdiantoro.(2010). Inilah Kronologi Bentrok Warga di Tarakan. Tribunnes.com. Diakses dari http://www.tribunnews. com/regional/2010/09/29/inilah-kronolgi-bentrok-warga-di-tarakan pada 11 September 2016.

Maunati, Y. (2006). Identitas Dayak: Komodifikasi dan Politik Kebudayaan. (N. Ismah, Ed.) (II). Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara.

Miles, M.B., & Huberman, A.M. (1992). Analisis Data Kualitatif. (T.R. (Penerjemah) Rohidi, Ed.) (I). Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Moleng, L.J. (1994). Metodologi Penelitian Kualitatif (25th ed.). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Narwoko, J.D. (2004). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. (J.D. Narwoko & B. Suyanto, Eds.) (I). Jakarta: Kencana.

Primordialisme. (2016). Diakses dari https://id. wikipedia.org/wiki/Primordialisme pada 11 September 2016.

Prokal.co. (2016). Gara-gara Banjir, Gubernur Minta Samarinda Tak Lagi Terima Pendatang. Diakses dari http://news. prokal.co/read/news/912-banjir-gubernur-minta-samarinda-tak-lagi-terima-pendatang pada 11 September 2016.

________.(2016). Lebih 500 Ormas Tak Terdaftar. Diakses dari http://radar kaltim.prokal.co/read/news/687-lebih-500-ormas-tak-terdaftar pada 11 September 2016.

Pruitt, D.G., & Rubin, J.Z. (2011). Teori Konflik Sosial. (M. Khatamie, Ed.) (III). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Purbani, W. (2009). Analisis Wacana Kritis dan Analisis Wacana Feminis. Diakses dari http://staff.uny.ac.id/system/files/pengab dian/dr-widyastuti-purbani-ma/analisis-wacana-kritis.pdf pada 23 Februari 2016.

Ruslikan. (2001). Konflik Dayak-Madura di Kalimantan Tengah: Melacak Akar Masalah dan Tawaran Solusi. Journal Universitas Airlangga, XIV Nomor, 1–

Diakses dari http://journal.unair. ac.id/konflik-dayak-madura-di-kalimantan-tengah-article-2583-media-15-category-.html pada 5 November

Singh, I. (2006). Bahasa dan Etnisitas dalam L. Thomas & S. Wareing (Eds.)Bahasa, Masyarakat, & Kekuasaan (I, pp. 136– 164). Malang: Pustaka Pelajar.

Thornborrow, J. (2006). Bahasa dan Identitas dalam L. Thomas & S. Wareing (Eds.) Bahasa, Masyarakat, & Kekuasaan (I, pp. 223–251). Malang: Pustaka Pelajar.

Timur, T.P.D. S.P.K. (2013). Laporan Akhir Pemetaan Daerah Rawan Bencana Sosial di Kalimantan Timur. Samarinda: Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur.

Undang-undang Nomor 7 Tahun 2012 Tentang

Penanganan Konflik Sosial. 2012.

Vivaborneo.com. (2012). Kubar Rusuh, Pasar Barong Tongkok Dibakar.Diakses dari http://www.vivaborneo.com/kubar-rusuh-pasar-barong-tongkok-dibakar.htm pada 11 September 2016.

Published

2017-06-20

Issue

Section

ARTICLES