MASALAH-MASALAH SOSIAL BUDAYA DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDONESIA

Authors

  • Rusmin Tumanggor Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.14203/jmb.v12i2.111

Abstract

Health is one of basic needs of human being. The health program effort are including constructive, preventive, curative, rehabilitative, and preservative. Objects of program ranging from individuals, households, families, communities, nations to the world community. Region spatially, starting from the village, subdistrict, district, provincial, national, and international. Institutions ranging from neighborhood health center services, public health offices, health centers, and government-run hospitals and the community. Health implementation efforts have strengths, weaknesses, opportunities and challenges. The multidimentional components contribute to health status of society. Socio-cultural factors could also be considered as one of determinant factors of health status. Keywords: health, health seeking effort, socio-cultural.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adhyatma NI.1986. Peningkatan Upaya Pencegahan dalam Program

Pemberantasan Penyakit Diare. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pemberantasan Penyakit Menular.

Boedhihartona. 1982. Current State and Future Perspective of

Traditional Healers in Indonesia. Dalam David Mitchell, (Ed.),

'Indonesia Medical Traditions. Monash University, Melbourne.

Budhisantoso, S. 1987. Jawanisasi atau Keterikatan Budaya dalam

Kontak Antarkebudayaan. Dalam Muhajir, dkk. (Penyunting

Seminar Budaya Februari 1987) “Evaluasi dan Strategi

Kebudayaanâ€. Jakarta: UI Press.

Clark, Margaret, 1959. Health in The Mexican-American Culture: A

Community Study. Berkeley: University of California Press.

Cunningham, W.H. 1970. Thai 'Injection Doctors': Antibiotic Mediators.

Social Science & Medicine 4: 1–24.

Depkes RI, 2009. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang

Kesehatan. Jakarta: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

------------, 2008. Laporan Hasil Penelitian Dasar (Riskesdas) IndonesiaTahun 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI

Foster, George M. 1976. Medical Anthropoloy and International Health

Planning. Edited by Medical Anthropology Newsletter.

Berkeley: University of Califernia.

Geertz., Clifford. 1973. The Interpretation of Cultures. New York:

Basic, Books, Inc., Publishers.

Heerjan, Soeharto. 1987. Apa Itu Kesehatan Jiwa? Suatu Pengantar Ke

Bidang Kesehatan Jiwa Masyarakat. Jakarta: Penerbit Fakultas

Kedokteram UI.

Hartono, G. 1989. Peranan Pemberantasan Penyakit Diare dalam

Peningkatan Kualitas Hidup dan kelangsungan Hidup Anak di

Indonesia. Jakarta: Percetakan Negara dan Depkes RI.

Kalangie, Nico S. 1977. Beberapa Masalah Sosial-Budaya dalam

Inovasi Kesehatan dalam Suatu Komuniti Pedesaan. Jakarta:

Medika, No. 5 Tahun III.

Koentjaraningrat. 1982. Ilmu-Ilmu Sosial dan Pembangunan Kesehatan.

Jakarta: Proceeding, Seminar Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Depkes RI.

Landi, David. 197l. Cultate, Diseases and Healing. Studies in Medical

Anthtropology. New York: Macmillan Publishing Co., Inc.

Loedin, A.A. 1982. Peranan Ilmu-Ilmu Sosial dan Pengembangan

Kesehatan, Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Lubis, S. dan Abdi, Moh. 1979.Pengobatan Cara Timur dan Barat.

Surabaya: Usaha Nasional.

Marrison, Malcom. 2002. “Cocept of Health & Fitness. The Exercise

Teachers Academy†in The American Journal of Health

Promotion.

Mahoncy, Elizabeth Anne. 1976. Tehnik Mengumpulkan dan Mencatat

Riwayat Kesehatan. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Latihan

Pegawai Departemen Kesehatan RI.

Muzaham, Fauz. 1982. Penelitian Kesehatan di Indonesia. (Sebuah

Tinjauan dan Pembahasan). Jakarta: Pusat Penelitian Ekologi

Kesehatan, Depkes RI-

.

Polgar, Steven.1962. Health and Human Behavior: Areas of Interest

Common to The Social and Medical Sciences. Current Anthropology 3: 159-205.crossref

Pemerintah RI. 2005. Peraturan Pemerintah RI No. 7 Tahun 2005

Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Tahun 2004-2009. Jakarta: CV. Tamita Utama.

Rukmana, Bintari.1982. Peranan Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmuannya

Dalam Penelitian: Bidang Kesehatan. Jakarta: Departemen

Kesehatan RI.

Sastroamidjojo, Seno. 1982. Peranan Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dalam

Pembangunan Kesehatan. Jakarta: Fakultas Psikologi UI.

Spradley, J.P. 1972. Foundation of Culture Knowledge. Dalam Culture

and Cognition: Rules, Maps, and Plans, Edited by J.F. Spradley.

San Francisco: Chandler Inc.

Sri Kardjati. 1985. Aspek Kesehatan dan Gizi Anak Balita, Jakarta:

Direktorat Bina Gizi Masyarakat dan Yayasan Obor Indonesia.

Suparlan, Parsudi. 1987. Evaluasi Keberhasilan Program Peningkatan

Kesehatan Masyarakat dengan Menggunakan Model

Experimental Field-Base Training. Jakarta: Pusat Pendidikan

dan Latihan Pegawai Depkes RI

---------------------, 1991. The Javanese Dukun. Jakarta: Feka Publication.

Tan, Mely G.1982. Pelayanan Kesehatan. Mempranatakan Kerja Sama

Ilmuan Kesehatam dan Ilmuan Sosial. Jakarta: Letnakes-LIPI,

young, Allan. 1987. The Anthronologies of Illness and Sickness.

America: Reviews Anthropology Inc.

Watson, Goodwin. 1968. Resistance to Change. Dalam The Planning of

Change (Ed, by Warren G, Bennis et. Al.), New York: Holt

Rinehart and Winston, Inc.

World Health Organization (WHO). 1999. Ethical Issues and

Professional Responsibilty. Bulletin International Digest of

Health Legislation Vol. 50, No. 4, 1999.

Issue

Section

ARTICLES